Langkah Nyata, BKP Klas II Tarakan Sukseskan Pekarangan Pangan Lestari di Kaltara
Pangan merupakan kebutuhan esensial dan ketersediaannya harus berkelanjutan dengan kondisi aman dan sehat.
Penulis: Risnawati | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Sebagai supervisor jalannya 9 program utama Kementerian Pertanian di Kalimantan Utara, Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Tarakan berpartisipasi aktif dalam mensukseskan program-program tersebut salah satunya Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
Pangan merupakan kebutuhan esensial dan ketersediaannya harus berkelanjutan dengan kondisi aman dan sehat.
P2L merupakan program untuk menjaga dan memenuhi ketersediaan pangan mandiri dilingkup keluarga.
Mengajak masyarakat untuk memanfaatan pekarangan dengan menanam aneka tanaman pangan.
Baca Juga: Gunakan Motor, Bupati Kukar Edi Damansyah Keliling Kunjungi Pos Terpadu Gakum Covid-19 di Kota Raja
Langkah kongkrit yang telah dilakukan BKP Tarakan yakni memanfaatkan pekarangan di seluruh wilayah kerjanya untuk ditanami beraneka sayuran.
Karantina Pertanian Tarakan wilayah kerja Tanjung Selor memanfaatkan pekarangannya untuk menanam sayur melalui sistem hidroponik.
Bertempat di Pekarangan Kantor Karantina Pertanian Tarakan wilker Tanjung selor, Kepala BKP Tarakan, drh. Akhmad Alfaraby melakukan kegiatan panen sayur bersama.
Baca Juga: Percobaan Vaksin Covid-19 Sinovac, Diklaim Aman Digunakan oleh Kalangan Lansia
Baca Juga: 16 Kasus Baru Covid-19 di Yogyakarta, Berasal dari Klaster Warung Solo Sudah Meluas
Dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltara, Ir. Wahyunui Nuzband, Pejabat Karantina Ikan, beserta pengusaha yang ada di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
"Di Kalimantan Utara, kami telah melaksanakan program P2L sejak program tersebut bernama Obor Pangan Lestari (OPAL), program tersebut berkelanjutan hingga saat ini," ucap Alfaraby, Minggu (20/9/20)
Melalui kegiatan panen hari ini, diharapkan dapat menjadi langkah persuasif untuk masyarakat dan instansi di Kaltara agar segera memanfaatkan pekaranganya sebagai sumber pangan mandiri.
(Tribunkaltara.com/Risnawati)