BPBD Kutim Serahkan Kendaraan Operasional untuk Posko Karhutla Sangkulirang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kutai Timur ( BPBD Kutim ) mendirikan empat posko penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan ( karhutla )

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MARGARET SARITA
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kutai Timur ( BPBD Kutim ) mendirikan empat posko penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan ( karhutla ) pada Senin (21/9/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kutai Timur ( BPBD Kutim ) mendirikan empat posko penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan ( karhutla ).

Satu di antaranya, berada di Kecamatan Sangkulirang. Di posko ini, semua permasalahan karhutla di empat zona di Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur, ditangani.

Untuk mendukung penanganan karhutla, BPBD Kutim ( Kutai Timur ) menyerahkan kendaraan operasional penanganan karhutla.

Berupa dua unit motor, lengkap dengan helm dan lampu, satu unit mobil water supply dan satu unit mobil jeep fire serta dua unit radio komunikasi.

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Berau, Pasien Covid-19 Kembali Bertambah 8, Didominasi Klaster Pertanahan

Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur Ditunda, Garap Masterplan dan Infrastruktur Dasar Saja

Semua unit tersebut bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH) Dana Reboisasi (DR) yang diberikan Pemerintah Pusat, pada BPBD Kutai Timur.

Saat ini, di Kabupaten Kutai Timur, sudah berdiri empat Posko karhutla. Yakni, di Kecamatan Sangkulirang, Kecamatan Rantau Pulung, Kecamatan Muara Wahau, dan Kecamatan Muara Bengkal.

"Secara bertahap, BPBD Kutim akan melengkapi fasilitas penunjang yang harus tersedia di masing-masing posko karhutla,” ungkap Kepala BPBD Kutim, Syafruddin kepada TribunKaltim.co pada Selasa (22/9/2020) pagi.

Ia berharap ke depan seluruh kecamatan bisa memiliki posko karhutla dan terkoneksi antara satu posko dengan posko lainnya.

Baca Juga: Percobaan Vaksin Covid-19 Sinovac, Diklaim Aman Digunakan oleh Kalangan Lansia

Baca Juga: 16 Kasus Baru Covid-19 di Yogyakarta, Berasal dari Klaster Warung Solo Sudah Meluas

Karena dilengkapi ripiter di masing-masing posko. Untuk saat ini, baru di empat kecamatan tersebut didirikan posko. Karena, keempat kecamatan tersebut yang dinilai rawan kebakaran.

Konsen pemerintah saat ini, satu di antaranya adalah masalah kebakaran hutan dan lahan. Daerah Kalimantan Timur, termasuk Kutai Timur, merupakan wilayah yang titik apinya cukup banyak dan memiliki potensi kebakaran hutan yang besar.

Sehingga penanganan kebakaran hutan perlu dilakukan serius dan sistematik. Selain membangun Posko karhutla, kami juga sudah membentuk komunitas Masyarakat Peduli Api (MPA).

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved