Wagub Kaltim Sebut Sangat Memungkinkan Warga Enggan Datang ke TPS karena Takut Terpapar Covid-19

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Potensi jumlah pemilih yang akan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam Pilkada 2020 di Kaltim sangat memungkinkan rendah jika dibandingkan dengan Pemilu 2019 silam.

Hal ini diamini oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur ( Wagub Kaltim ) Hadi Mulyadi.

Ia mengatakan potensi turunnya pemilih yang mendatangi TPS sangat memungkinkan. Kemungkinan beberapa masyarakat enggan datang ke TPS untuk mencoblos dikarenakan tidak ingin terpapar Virus Corona ( covid-19 ).

Potensi penularan covid-19 saat pencoblosan cukup tinggi, bisa dari kontak antar petugas maupun pemilih maupun menyentuh benda di sekitar TPS menjadi potensi penyebaran covid-19.

Baca juga: Terjebak di Lantai 2 Ruko, Ibu dan 2 Anak Tewas Terpanggang, Tangis Keluarga Pecah di Kamar Jenazah

Baca juga: Ratusan Gajah Mati Mendadak di Bostwana Gara-gara Racun Cyanobacteria, Muncul di Genangan Air

Hadi Mulyadi menilai jumlah warga yang datang kemungkinan tidak sebesar jika dibandingkan dengan pemilu 2019. Sebab pada Pilkada ini fokus keramaian di TPS tidak sepadat saat Pileg.

Selain itu durasi pencoblosan tidak selama saat pemilu tahun lalu. "Sangat mungkin itu hal yang harus kita terima sebagai kenyataan, terutama tiga kota masuk zona merah seperti Balikpapan, Samarinda dan Bontang," ucapnya.

Sehingga ia mengimbau kepada masyarakat maupun penyelenggara Pilkada untuk memperketat protokol kesehatan saat pencoblosan pada 9 Desember mendatang.

"Yang dipilih tidak banyak, dua orang atau tiga orang (paslon) cucuk (tusuk) langsung balik. Jadi relatif lebih aman," ucap Hadi Mulyadi. (TribunKaltim.co/Jino Prayudi Kartono)