Alasan Jokowi Pakai Bahasa Indonesia Pidato di PBB, Singgung Rivalitas Internasional dan Palestina
Alasan Jokowi pakai bahasa Indonesia pidato di PBB, singgung rivalitas internasional dan Palestina.
TRIBUNKALTIM.CO - Alasan Jokowi pakai bahasa Indonesia pidato di PBB, singgung rivalitas internasional dan Palestina.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk pertama kalinya berpidato di hadapan forum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Tahun 2020 jadi tahun pertama Jokowi berpidato di Sidang Umum PBB, sejak ia menjabat sebagai presiden pada 2014.
Selama 5 tahun terakhir Jokowi selalu mendelegasikan tugas itu kepada Wakil Presiden, Jusuf Kalla.
Namun pada tahun 2020, Jokowi tidak mengutus Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Dikutip Kompas.com, Selasa (22/9/2020), Sidang Umum PBB dilaksanakan secara virtual.
Pidato Jokowi pun diputar dari hasil rekaman yang sudah dibuat terlebih dahulu.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, pidato akan diputar pada pukul 20.30 waktu New York atau sekitar pukul 07.30 WIB pada Rabu, 23 September 2020.
• Penularan Covid-19 Meningkat, Sejumlah Wilayah Kini Jadi Zona Merah
• Ternyata Terlalu Lama Kesepian Berdampak Bagi Kesehatan, Bisa Depresi hingga Tekanan Darah Tinggi
• KABAR GEMBIRA Mulai 4 Oktober Arab Saudi Buka Ibadah Umrah, Catat Syaratnya
Pidato Jokowi pada Sidang Umum PBB berisi tentang perlunya kerja sama antarnegara dalam penanganan Covid-19.
"Kita semua prihatin melihat situasi ini. Keprihatinan kita menjadi semakin besar di saat pandemi Covid-19 ini. Di saat seharusnya kita semua bersatu padu bekerja sama melawan pandemi yang justru kita lihat adalah masih terjadinya perpecahan dan rivalitas yang semakin menanjak," kata Jokowi dikutip Kompas.com, Rabu (23/9/2020).
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato pada Sidang Umum PBB ke-75 yang digelar hari Rabu (23/9/2020) secara virtual.
Bersama puluhan kepala negara lainnya, Jokowi menyampaikan beberapa tema pemikiran, kritik dan imbauan dalam pidato tersebut kepada dewan PBB.
Salah satunya, Jokowi menyinggung tentang Palestina dengan mengatakan 'no country left behind' atau tak ada satu negara pun yang boleh tertinggal.
Presiden Jokowi mengawali dengan mengatakan, "Tahun ini, genap 75 tahun usia PBB. 75 tahun yang lalu PBB dibentuk agar dunia bisa lebih damai, stabil dan sejahtera karena perang tidak menguntungkan siapa pun. Apakah dunia yang kita impikan tersebut sudah tercapai?"
Mengutip ucapan Bapak Bangsa, Soekarno dan Hatta, Bapak Jokowi meneruskan, "No one, no country should be left behind."