Kronologi Bocah 9 Tahun Tenggelam di Kolam Universitas Mulawarman Samarinda, Sempat Ditegur Security
Tim relawan dan Basarnas Samarinda berhasil menemukan jasad bocah lelaki di sebuah kolam yang berada di area komplek perguruan tinggi negeri
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
Saat petugas kembali menegur, membubarkan teman-teman korban, mereka juga tidak melaporkan bahwa temannya tidak terlihat lagi muncul di permukaan kolam.

"Baru pada pergantian shift security pukul 15.00 Wita, teman-teman korban pulang, lalu melaporkan hal tersebut kepada orang tua AY," ucapnya.
Mengetahui hal tersebut orang tua bocah nahas tersebut mendatangi TKP.
Dan melaporkan hal ini ke petugas keamanan yang berjaga pada saat itu.
Baca Juga: Syarat Ikut Program Beasiswa Unggulan 2020 Kemendikbud dan Simak Ketentuan Lainnya
Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pemakaman Bupati Berau Muharram di TPU Km 15 Balikpapan
Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pelepasan Sampai Penguburan Almarhum Bupati Berau Muharram di Balikpapan
Basarnas Kota Samarinda dan relawan, bersama unsur terkait yang menerima laporan juga segera datang ke lokasi kejadian di kampus Unmul.
"Pukul 17.30 WITA, orangtua korban mendatangi TKP dan lapor pada security, hingga akhirnya warga berdatangan," lanjut Riqi.
Baca Juga: Inilah Para Kepala Daerah di Indonesia Korban Covid-19, Ada dari Kalimantan Timur Sampai Meninggal
Baca Juga: Satu Negara di Asia Tenggara Tidak Ada Penularan Covid-19 dalam Dua Minggu, Simak Cara Atasi Corona
Dibantu warga sekitar dan salah seorang warga yang kebetulan melintas, korban AY akhirnya ditemukan dan segera dibawa ke RSUD AW Syahranie.
Kedua warga, langsung mencoba menyisir area kolam.
Baca Juga: Percobaan Vaksin Covid-19 Sinovac, Diklaim Aman Digunakan oleh Kalangan Lansia
Baca Juga: 16 Kasus Baru Covid-19 di Yogyakarta, Berasal dari Klaster Warung Solo Sudah Meluas
Kurang lebih satu jam barulah korban ditemukan. Warga bernama Hasan dan Albert mencoba menyelam.
Lalu akhirnya menemukan bocah tersebut dalam keadaan lemas dan meninggal dunia.
"Akhirnya unsur di lapangan membawa ke rumah sakit ( yang ada di Kota Samarinda )," tutup Riqi.
(Tribunkaltim.co/ Mohammad Fairoussaniy)