Sosok di MPR Ini Bocorkan Makna Tersembunyi Pengakuan Eks Panglima TNI, Dicopot Akibat Film G30S/PKI

Sosok di MPR RI ini bocorkan makna tersembunyi pengakuan Eks Panglima TNI, dicopot akibat Film G30S/PKI

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunnews
Gatot Nurmantyo ketika menjabat Panglima TNI Jenderal. Gatot Nurmantyo Datang di Istana Negara, Beber Soal Dukungan di Pilpres 2019, Selasa (29/1/2019). 

Peristiwa Kelam Bangsa Bisa Terulang

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengungkapkan alasannya bergabung dengan Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) yang dimotori oleh Din Syamsuddin.

Salah satunya karena dia tidak ingin Pancasila diganti lewat kebangkitan Partai Komunis Indonesia atau PKI gaya baru. Karena itu, dia mengaku bangkit untuk melawan hal tersebut.

 Jadwal Pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 5 Akhir September, Tersisa 2 Juta Penerima, Cek Nama

 Rincian Kekayaan Putra Sulung dan Menantu Jokowi Dibeber KPK, Bobby Lebih Kaya, Gibran Punya Utang

• Salah Satunya Harus Cek Ulasan Produk, Ini Cara Aman Beli Barang Elektronik Secara Online

• Bayi Mungil Ditemukan di Teras Rumah Warga Balikpapan, Soal Adopsi Tunggu Proses Penyelidikkan

"Saya bergabung dan bangkit bersama-sama KAMI untuk menjaga jangan sampai Pancasila diganti," kata Gatot Nurmantyo dikutip Kompas TV dari kanal Youtube Hersubeno Arief pada Jumat (25/9/2020).

Selain PKI gaya baru, Gatot Nurmantyo mengingatkan soal Rancangan undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang dianggapnya sangat berbahaya.

Menurut dia, jangan sampai RUU HIP dibahas dan ditetapkan sebagai Undang-undang.

Pasalnya, kata dia, itu akan membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Gatot Nurmantyo menilai jika sampai RUU HIP disahkan menjadi undang-undang, bukan tidak mungkin bakal terjadi pertumpahan darah.

"Saya yakin peristiwa kelam akan berulang apabila RUU HIP ini diketok menjadi UU," kata Gatot.

Karena itu, Gatot rela mati-matian dan menyatakan dirinya konsisten menjaga NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Hal tersebut sebagaimana sumpah yang pernah diucapkannya pada 1982.

"Saya secara pribadi pada 1982, pernah bersumpah di atas Al-Qur'an yang intinya bahwa saya akan setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," kata Gatot.

Menurut mantan Pangkostrad itu, sumpah yang diucapkannya akan tetap dia bawa walaupun sudah tidak aktif lagi sebagai prajurit TNI.

Gatot Nurmantyo menilai, sumpah prajurit tersebut bukan hanya sekadar janji, tetapi lebih dari itu.

Ia merupakan sebagai pertanggungjawabannya sampai di akhirat nanti.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved