Potensi Tsunami 20 Meter Diprediksi Terjang Pantai Selatan Jawa, Upaya Mitigasi Minimalkan Risiko

Potensi tsunami setinggi 20 meter diprediksi bakal mengancam kawasan sepanjang Pantai Selatan Jawa. Bahkan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang memil

Pixabay
Ilustrasi tsunami. Potensi tsunami dengan ketinggian 20 meter ancam kawasan Pantai Selatan Pulau Jawa. Salah satu wilayah berpotensi adalah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. 

"Antisipasi semua kita lakukan sehingga andai kata terjadi kita bisa meminimalisir korban," ujarnya. 

Baca juga: Perumahan Telkom Samarinda Terapkan Lockdown dan Ajukan Rapid Test Massal, Ketua RT Beber Alasannya

Baca juga: Terjangkit Covid-19 Bersama Istri, Jubir Tim Gugus Covid-19 Kaltim Dirawat di RSUD AWS Samarinda

Warga Sukabumi Diminta tak Panik

Ramainya perbincangan mengenai gempa megathrust belakangan ini membuat beberapa ahli kebumian bertanya-tanya.

Apakah masyarakat sudah benar dalam memaknai arti gempa megathrust?

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Dr Daryono mengatakan, masih banyak yang belum tepat dalam memahaminya.

Menurutnya, pemahaman gempa megathrust dipahami sebagai sesuatu yang baru dan segera akan terjadi dalam waktu dekat, berkekuatan sangat besar, dan menimbulkan kerusakan dan tsunami dahsyat, adalah pemahanan yang kurang tepat.

"Zona megathrust sebenarnya sekadar istilah untuk menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal. Dalam hal ini, lempeng samudra yang menghunjam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan (stres) pada bidang kontak antar lempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba memicu gempa," ujar Daryono kepada Tribunjabar.id, Sabtu (26/9/2020).

"Jika terjadi gempa, maka bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra bergerak terdorong naik (thrusting)," katanya.

Ia menjelaskan, jalur subduksi lempeng umumnya sangat panjang dengan kedalaman dangkal mencakup bidang kontak antar lempeng.

"Dalam perkembangannya, zona subduksi diasumsikan sebagai (patahan naik yang besar) yang kini populer disebut sebagai zona megathrust," ujarnya.

Bukan Hal Baru

Menurutnya, zona megathrust bukanlah hal baru. Di Indonesia, zona sumber gempa ini sudah ada sejak jutaan tahun lalu saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan Indonesia. 

"Zona megathrust berada di zona subduksi aktif, seperti subduksi Sunda mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba. Subduksi Banda. Subduksi Lempeng Laut Maluku, subduksi Sulawesi, subduksi Lempeng Laut Filipina, dan subduksi Utara Papua," terangnya.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved