Bencana Longsor Tarakan

Bencana Tanah Longsor di Tarakan Kaltara, 2 Rumah Jadi Sasaran Karya Bakti Korem 092 Maharajalila

Korem 092 Maharajalila turut berduka atas bencana tanah longsor di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara

Penulis: Risnawati | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RISNAWATI
Danrem 092 Maharajalila tinjau lokasi tanah longsor di Tarakan Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (29/9/2020). (TRIBUNKALTIM.CO/RISNAWATI) 

"Jadi ini ada 2 rumah (bakal menjadi sasaran karya bakti), dua-duanya kami akan bantu untuk membangun bersama-sama pemerintah kota," Sebutnya.

Evakuasi Korban Butuh 6 Jam

Berita sebelumnya. Kasi Ops Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tarakan (PMK Tarakan), Irwan mengakui kesulitan saat melakukan evakuasi terhadap korban karena medan tanah longsor yang juga sulit.

"Kendala dan kesulitan pasti ada karena cuaca hujan dan gelap," ujar Irwan kepada Tribunkaltara.com melalui pesan WhatsApp, Selasa (29/9/2020).

Meski begitu, ia selalu mengutamakan keselamatan petugas. "Sebelum mengevakuasi korban, kita pelajari dahulu situasi sekitarnya," tuturnya.

Diketahui, PMK Tarakan sudah berada di lokasi longsor sejak Senin (28/9/2020)  pukul 01.45 Wita.

Kebetulan lokasi longsor tak jauh dari lokasi laporan banjir dari seorang warga sehingga tak perlu waktu lama menuju lokasi tanah longsor di Kelurahan Karang Anyar.

Musibah tanah longsor tak hanya satu lokasi sehingga PMK Tarakan pun membagi kelompok agar semua lokasi tanah longsor dapat terjamah. "Jam 05.30, kita balik ke markas," ujarnya.

Tak berhenti di situ, sesampai di markas, pihaknya kembali menerima laporan kejadian kebakaran.

Seusai tugas memadamkan kebakaran, PMK Tarakan langsung kembali ke lokasi longsor untuk melaksanakan pembersihan sisa-sisa lumpur.

"Sudah selesai. Semua personel dikerahkan, kecuali yang piket di markas, sektor barat, dan sektor utara," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 14 warga menjadi korban tanah longsor yang terjadi di beberapa wilayah di Kota Tarakan, Senin (28/9/20) kemarin.

Dari 14 korban tersebut, 11 diantaranya meninggal dunia dan 3 korban lainnya selamat dari maut.

Amiruddin, Kepala Basarnas Tarakan mengatakan, 11 korban jiwa yang meninggal dunia terdiri dari 4 lokasi yang berbeda.

Lokasi pertama yakni di Kelurahan Juata Permai dengan jumlah korban 7 orang, 4 di antaranya meninggal dunia.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved