Kasus Corona Melonjak di Samarinda, Mobil PCR Pesanan Pemkot tak Datang, Disorot Komisi IV DPRD
Kasus covid-19 di Ibukota Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda masih terus melonjak. Sehingga Samarinda belum bisa melepaskan diri dari status zona m
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Kasus covid-19 di Ibukota Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda masih terus melonjak.
Sehingga Samarinda belum bisa melepaskan diri dari status zona merah.
Berbagai upaya dilakukan Pemkot Samarinda, salah satunya mendatangkan mobil PCR.
Namun sampai sekarang mobil PCR itu belum kunjung datang hingga kemudian menjadi sorotan Komisi IV DPRD Samarinda.
Sementara itu, data grafis dari Dinas Kesehatan Kaltim pada Selasa (29/9/2020) malam, ada penambahan 114 kasus terkonfirmasi positif covid-19.
Penambahan terbanyak ada di Samarinda dengan 56 kasus, diikuti Kukar 44 kasus dan Bontang 9 kasus.
Di balik pandemi covid-19, penunjang alat kesehatan sangat dibutuhkan untuk seluruh masyarakat Samarinda.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah memesan sebuah mobil Polymerase Chain Reaction (PCR). Namun mobil yang dimaksud sampai saat ini masih belum juga nampak di Kota Tepian.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda dr Sri Puji Astuti menyesalkan hal itu.
Pasalnya di tengah kondisi seperti ini, alat tersebut sangat dibutuhkan dan diharapkan seluruh masyarakat Samarinda.
"Saya waktu itu sudah diberi tahu awal bulan September akan datang. Katanya waktu itu sudah dikirim dari sana, ternyata sampai sekarang belum ada," ucapnya diwawancarai awak media, Selasa (29/9/2020).
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda, saat itu masih berhalangan pada proses pengirimannya.
"Memang, proses pembayarannya baru setengah dari harga yang ditentukan," tambahnya.
Ketua Komisi IV menyebutkan, mobil tersebut dibeli menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang lebih disesalkannya lantaran proses pembayaran setengah itu terjadi, sedangkan alokasi dana buat penanganan wabah pandemi covid-19 sebesar Rp 350 miliar.
"Ya saya sesalkan lagi, mengapa itu dibayar setengah," tuturnya.
Upaya yang dilakukan DPRD Samarinda sampai saat ini hanya bisa melakukan desakan komunikasi, melalui tim Pansus covid-19.
"Kita sudah mendesak sebenarnya, semua persoalan yang terkait dengan dampak. Ayo cepat Pemerintah Kota, cuman kendalanya macam-macam," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Mobil laboratorium polymerase chain reaction (PCR) yang dibeli Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda seharga Rp 3 miliar disebut akan datang, Jumat (7/8/2020).
Hal tersebut disampaikan oleh Walikota Samarinda Syaharie Jaang. Ia menegaskan bahwa mobil PCR akan datang Jumat. Ketika mobil sudah datang, sore hari akan langsung diminta untuk beroperasi.
"Iya. Mudah-mudahan datang hari ini," ujar Syaharie Jaang.
Baca juga: Di Mata Najwa, Najwa Shihab Jadi Halu, Bicara dengan Kursi Kosong, Terawan Menkes Paling Low Profile
Baca juga: Ibu dan Anak di Pontianak Tewas Terkapar di Lantai Rumah, Korban Terima Ancaman Dibakar dan Dibunuh
Dia menambahkan, nantinya akan ada serah terima saat mobil itu datang. Diketahui, hadirnya mobil itu tidak dengan sistem lelang.
"Dinas Kesehatan juga sudah ke Jakarta untuk mengecek mobil tersebut sebelumnya, jadi kalau datang bisa langsung digunakan," ujarnya.
Dia membeberkan, untuk fasilitasnya sendiri ada 2 laboratorium di dalam mobil PCR tersebut. Yang dinilai akan lebih maksimal saat digunakan masyarakat untuk melakukan tes dan mengetahui hasilnya.
"Sehingga dalam waktu 45 atau 50 menit kita bisa segera mendapatkan hasilnya. Karena kan persoalannya sendiri selama ini banyak masyarakat yang menunggu hasil terlalu lama, jadi kita datangkan itu," ucapnya. (TribunKaltim.co/Muhammad Riduan)