Gerakan 30 September
Nasib Keluarga DN Aidit Usai G30S/PKI, Istrinya Bersandiwara, Anaknya Melihat 'Gantung Aidit'
Nasib keluarga DN Aidit usai G30S/PKI, istrinya bersandiwara, anaknya melihat 'Gantung Aidit'.
Akibatnya, DN Aidit diburu oleh TNI AD.
Tak hanya kehidupan DN Aidit yang berubah semenjak saat itu, tapi keluarganya juga menjadi sorotan masyarakat.
Berikut sekilas kisah keluarga DN Aidit setelah peristiwa G30S/PKI dikutip dari buku 'Aidit: dua wajah Dipa Nusantara', seri buku Tempo: Orang Kiri Indonesia.
1. Ayahanda DN Aidit
Ayahanda DN Aidit, Abdullah menginap di kediaman sang anak ketika malam 30 September 1965.
Saat itu, ia melihat DN Aidit dibawa pergi tiga tentara bersama pengawal pribadi bernama Kusno.
Kala kejadian tersebut, sebenarnya ayahanda Aidit telah menetap di Belitung.
Ayahanda DN Aidit melihat massa berteriak-teriak saat mendatangi rumah DN Aidit.
Kejadian tersebut berlangsung saat hari ditemukannya lima jenazah jenderal di Lubang Buaya.
Baca juga: AC Milan dan Tim Lainnya Hanya Sebatas Mengganggu, Roberto Mancini Jagokan Juventus Raih Scudetto
Baca juga: Jalan Terjal AC Milan di Pentas Eropa, Lawan Klub Portugal, Ante Rebic Susul Zlatan Ibrahimovic
Baca juga: SIAGA 1 Idham Azis Tak Beri Izin Liga 1 & Liga 2 Bergulir, PSSI Tunda Sebulan, Bagaimana Nasib Klub?
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia, Sehari Bertambah 4.002, Semua Provinsi Telah Terpapar Virus Corona
Adanya peristiwa itu, ayahanda Aidit kerap menghibur cucu-cucunya jika Aidit dan ibunda mereka akan pulang.
Putra bungsu Abdullah Aidit, Murad Aidit menyatakan, sang ayah terbang ke Belitung kemudian dan menetap disana.