TEGA Gegara Wajahnya Mirip Bapaknya, Balita di Yogyakarta Dianiaya Pacar Ibunya Hingga Tewas
Nasib balita berinisial AF yang masih berusia 4,5 tahun di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.harus berakhir tragis.
TRIBUNKALTIM.CO-Nasib balita berinisial AF yang masih berusia 4,5 tahun di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.harus berakhir tragis.
Ia harus kehilangan nyawa setelah dianiaya pacar ibunya bernisial JT (26).
Korban meminta pelaku untuk diantarkan ke kamar mandi untuk buang air.
Saat itu ibu AF sedang tidak ada di rumah, lantaran bekerja di warung bakmi.
Baca Juga:Dianiaya Anak Kandung, Pasangan di Mojokerto Sekarat, Pelaku Diduga Kecanduan Pil Koplo
Baca Juga:Susah Diajari Belajar Online, Bocah 8 Tahun Tewas Dianiaya Ibunya, Warga Curiga Ada Kuburan Baru
JT kemudian mengantar AF ke kamar mandi, hanya ada mereka berdua di rumah tersebut.
Namun, entah apa yang merasuki JT, ia tiba-tiba menganiaya AF setelah mengantar korban dari kamar mandi.
JT menganiaya balita tersebut secara sadis, bahkan JT tega menghantam perut korban menggunakan lututnya.
Tak kuat mendapat kekerasan dari JT, balita ini pun meninggal dunia setelah dianiaya oleh pacar ibunya tersebut.
"Yang menyebabkan meninggal itu (perut korban) didengkul (dihantam dengan lutut oleh pelaku). Hasil otopsinya ada seperti itu," jelas Kepala Bagian Operasi (KBO) Satreskrim Polres Sleman, Iptu Sri Pujo, Senin (28/9/2020).
Peristiwa tersebut terjadi pada sekitar pukul 23.00 WIB.
Saat itu ibu korban sedang bekerja di warung bakmi.
"Ibunya itu kerja di bakmi, jadi tidak tahu kejadiannya," jelasnya.
Disampaikanya, korban juga pernah disulut rokok oleh pelaku.
Tak hanya itu, pelaku juga pernah menyobek kulit korban dengan kuku.
"Bekasnya (disulut rokok) ada, sama luka yang disobek oleh kuku. Lukanya banyak," urainya.
Dari pengakuan pelaku, lanjutnya, tindak kekerasan sudah dilakukan selama kurang lebih dua tahun.
Perbuatan tersebut dilakukan setiap kali ibu korban tidak ada di rumah.
Pelaku Jengkel
Berdasarkan pengakuan pelaku, JT nekat melakukan perbuatan itu karena merasa jengkel terhadap korban.
"Jengkel karena (wajah) anak (korban) mirip dengan ayahnya. Pelaku ini seperti punya dendam dengan suami (ibu korban) yang sah," ungkap Sri Pujo.
Jalani 14 Adegan Rekonstruksi
Setelah mengamankan pelaku, polisi menggelar rekonstruksi kasus dugaan penganiayaan, yang menyebabkan balita berusia 4,5 tahun berinisial AF tersebut meninggal dunia.
Dari rekonstruksi diketahui, korban sempat dipukul dengan balok kayu.
Kemudian, yang menyebabkan balita itu meninggal karena pelaku menghantam perut korban dengan lutut.
"Kami melakukan rekonstruksi kasus tindak kekerasan yang terjadi pada Sabtu 8 Agustus 2020. Tindakan kekerasan terhadap anak yang menyebabkan kematian," Iptu Sri Pujo saat ditemui usai rekonstruksi.
Rekonstruksi dilaksanakan di rumah kontrakan yang ditinggali ibu korban dengan pelaku JT di Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman.
Rekonstruksi dilaksanakan selama kurang lebih 1 jam. Ibu korban dengan pelaku ini merupakan teman dekat.
"Tadi dalam rekonstruksi ada 14 adegan," bebernya.
Menurutnya 14 adegan antara lain, saat pelaku JT menganiaya korban dengan balok kayu.
Peristiwa itu terjadi setelah pelaku mengantar korban dari kamar mandi. (*)
Baca Juga:Susah Belajar Online, Bocah 8 Tahun Tewas Usai Dianiaya Ibu Kandung, Suami Bantu Hilangkan Jejak
Baca Juga:Kesal Anak Nakal dan tak Mau Makan, Ibu di Kalbar Tega Aniaya Hingga Patah Kaki
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Tendang Perut Balita Anak Kekasihnya Sampai Meninggal, Pria Ini Ngaku Kesal Lihat Wajah Korban, https://jakarta.tribunnews.com/2020/09/29/tendang-perut-balita-anak-kekasihnya-sampai-meninggal-pria-ini-ngaku-kesal-lihat-wajah-korban?page=all