Kisah Pilu Kakek di Berau Hidup Sebatang Kara di Gubuk Sempit, Hanya Berharap Belas Kasihan Tetangga

La Silawa (78), seorang kakek di Labanan Jaya, Kecamatan Teluk Bayur, Berau, Kalimantan Timur, tinggal sebatang kara dalam gubuk kayu yang sempit ukur

TRIBUNKALTIM.CO/IKBAL NURKARIM
Kakek La Silawa (78), tinggal sebatang kara di sebuah gubuk sempit ukuran 3x2 meter di Kampung Labanan Jaya, Kecamatan Teluk Bayur, Berau, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEBLa Silawa (78), seorang kakek di Labanan Jaya, Kecamatan Teluk Bayur, Berau, Kalimantan Timur, tinggal sebatang kara dalam gubuk kayu yang sempit ukuran 3x2 meter.  

Bahkan, gubuk dari kayu bekas itu merupakan bantuan dari tetangganya yang baik hati.

Tubuh kakek itu kurus kering, tulang-tulangnya menonjol. Bahkan saat ini kakek La Silawa sedang sakit. 

Ia mengeluh kesakitan. Bagian perut dan kakinya membengkak. 

Selama ini kebutuhan makan kakek La Silawa hanya berharap belas kasihan tetangganya yang budiman.

Mendapat kabar tentang keberadaan kakek sebatang kara yang sedang sakit di Labanan Jaya, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, tim dari Palang Merah Indonesia (PMI) Berau langsung bergerak mencari informasi ke Kepala Kampung Labanan Jaya, Rohmat Kholis.

Sekretaris PMI Berau, M Hatta Basrie mengatakan, informasi tersebut dibenarkan oleh kepala kampung.  

PMI segera menurunkan tim untuk memberikan bantuan sekaligus membawa tim medis guna pemeriksaan kesehatan.

Dipandu kepala kampung, tim PMI tiba di lokasi sang kakek berada tersebut, yakni di sebuah pondok kecil, di belakang PDAM Labanan.

Sang kakek bernama La Silawa (78) itu sedang kesakitan. Tubuhnya tampak lebih banyak terlihat tulang sementara perutnya dan kakinya juga bengkak.

Dokter PMI, dr Yushelly Dinda P segera melakukan pemeriksaan. Kakek 78 tahun itupun tampak terus mengeluh kesakitan, bahkan mengalami sesak nafas.

Oleh dokter, kakek sebatang kara itu disarankan untuk segera dirujuk ke rumah sakit.

Bersamaan itu, Agus Tantomo, Wakil Bupati Berau yang sedang nonaktif karena cuti juga tiba di lokasi untuk melihat kondisi warganya yang dilaporkan hanya tinggal sebatang kara dalam kondisi sakit.

Mendengar hasil pemeriksaan dari dokter, Agus Tantomo pun setuju dan memohon agar kepala kampung beserta jajarannya bersedia membawa si kakek ke rumah sakit.

“Nanti biar dibantu teman-teman PMI,” ujar Agus Tantomo.

Karena sedang cuti, Wakil Bupati Berau itu mengaku tidak bisa berbuat banyak, karena dikhawatirkan ada anggapan bahwa kegiatan yang dilakukannya untuk kampanye.

“Ini murni pribadi karena saya dengar informasi ini. Makanya saya hanya minta tolong agar bisa segera ditangani,” tuturnya.

Ia pun menyarankan PMI untuk memberikan bantuan maksimal kepada kakek tersebut.

Sementara itu, saat berada di lokasi, Koordinator Lapangan Tanggap Darurat Bencana (TDB) PMI Berau Yudhi Rizal didampingi Ketua Bidang Relawan Endro S Efendi serta tim relawan, membawa bantuan berupa sembako.

Sembako tersebut diserahkan ke tetangga yang selama ini membantu merawat La Silawa. Kakek La Silawa diketahui hanya tinggal sebatang kara di pondok yang terbuat dari kayu bekas ukuran 3 x 2 meter.

Baca juga: Teror Ular King Cobra Panjang 4 Meter Masuk Gedung Sekolah di Aceh Besar, Evakuasi Butuh Waktu Lama

Baca juga: Intip Budidaya Kepiting di Kampung Nelayan Berdasi Kariangau Balikpapan, Omset Tembus Rp 40 Juta

Bahkan gubuk kecil yang ditempatinya saat ini adalah bantuan dari para tetangga yang baik hati merawatnya selama ini.

Salah satu tetangga La Silawa, yakni Isran mengatakan kakek 78 tahun itu sudah lama berada di Labanan tapi tidak ada keluarganya sama sekali.

Sementara itu kepala Kampung Rohmat Kholis juga menyampaikan, akan berusaha mencari informasi tentang keluarganya di Pangkep, Sulawesi Selatan.

“Kasihan kalau sampai keluarganya tidak ditemukan, kami juga berharap, jika ada yang mengetahui keberadaan keluarganya, bisa memberikan informasi," ucapnya. (TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved