Hari Kesaktian Pancasila

Sejarah Hari Ini, 1 Oktober, Hari Kesaktian Pancasila, Sejumlah Faktanya, Bermula dari Tragedi G30S

Sejarah hari ini, 1 Oktober, Hari Kesaktian Pancasila, sejumlah faktanya, bermula dari tragedi G30S atau Gerakan 30 September

Penulis: Aro | Editor: Doan Pardede
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Sejumlah tentara dari negara sahabat berfoto di depan monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya, Jakarta, usai mengikuti upacara peringatan hari Kesaktian Pancasila, Sabtu (1/10/2016) lalu. Tanggal 1 Oktober merupakan Peringatan Hari Kesaktian Pancasila sekaligus mengenang korban peristiwa G30S/PKI khususnya tujuh pahlawan revolusi. Sejarah hari ini, 1 Oktober, Hari Kesaktian Pancasila, sejumlah faktanya, bermula dari tragedi G30S atau Gerakan 30 September 

Setelah operasi yang disebut kudeta itu gagal, Letkol Untung sempat melarikan diri ke Jawa Tengah.

Namun, pria pemilik nama kecil Kusman ini tertangkap oleh dua anggota Armed, yang tak dikenalnya.

Anggota Armed itu tak tahu jika yang mereka tangkap adalah Letkol Untung, yang memimpin pemberontakan G30S PKI.

Akhirnya, Untung dibawa ke Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub) pada awal 1966.

 BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 4 Baru Cair Separuh, Kapan Jadwal Tahap 5? Ada Petunjuk dari Menaker

 Kakak Ipar Ungkap Dugaan Fitnah Rizki DA terhadap Nadya, Ridho DA: Dia yang Cari Panggung, Biar Aja

 Buruan Klaim, Kode Redeem Free Fire TERBARU 30 September 2020, Peluang Dapat Gold Royal Voucher

Vonis mati untuknya dijatuhkan pada 6 Maret 1966.

Untung sempat meminta grasi pada Presiden Soeharto.

Namun, grasi itu tidak datang dan nasibnya justru berakhir di regu tembak.

Sedangkan personel pasukan Cakrabirawa banyak yang ditangkap dan dipenjarakan tanpa melalui proses pengadilan.

4. Tewasnya Gadis Lima Tahun Bernama Ade Irma Suryani

Jenderal Abdul Harris (AH) Nasution menjadi sasaran dalam G 30S PKI.

Namun, putrinya yang baru berusia lima tahun, Ade Irma Suryani, justru tertembus peluru Pasukan Cakrabirawa.

Ade Irma meninggal dunia setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, tepatnya pada 6 Oktober 1965.

Saat kejadian sekitar pukul 03.30 dini hari, Ade tidur bersama ayah dan ibunya.

Istri Jenderal Nasution, Johanna Nasution, berusaha melindungi suaminya, sehingga menyerahkan Ade Irma ke adik iparnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved