Virus Corona

Psikologi Sosial dari UI Beber 53 Persen, Pedagang Pasar Pakai Masker Tidak Benar, Begini Alasannya

Kali ini penelitian dari Universitas Indonesia, ditemukan, bahwa memakai mereka yang masker di pasar tradisional adalah 90 persen

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
Pengunjung yang ada di Pasar Buton Kecamatan Balikpapan Utara Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur masih saja ada ditemukan tidak menggunakan masker ikuti protokol kesehatan pada Selasa 29 September 2020 pagi. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO) 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Kalangan perguruan tinggi melakukan penelitian mengenai pemakaian masker dalam rangka syarat patuh terhadap protokol kesehatan kala pandemi Corona atau covid-19. 

Kali ini penelitian dari Universitas Indonesia, ditemukan, bahwa memakai mereka yang masker di pasar tradisional adalah 90 persen.

Tapi itu menunjukan, banyak yang belum memakai masker secara benar, hanya 53 persen yang memakai dengan benar

Studi dari Universitas Indonesia menunjukan, baru 53 persen pedagang di pasar tradisional yang menggunakan masker dengan baik dan benar.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Balikpapan, Rabu 3 Oktober 2020, Dini Hari akan Hujan Petir, Angin dari Barat Daya

Hal itu dikemukan oleh peneliti psikologi sosial UI Dicky Peluppesy dalam dalam diskusi virtual "Tetap Pakai Masker ke Pasar Tradisional" Jumat (2/10/2020).

Ia melanjutkan, penelitian dilakukan di salah satu pasar tradisional di Jakarta.

"Studi kami menemukan masih banyak yang belum mematuhi tidak memakai masker. Yang memakai masker 90 persen, tapi banyak yang belum memakai masker dengan benar, hanya 53 persen yang memakai dengan benar," ungkapnya.

Baca Juga: Kisah Warga Bulukumba, Berawal Kencing di Pohon, Kemudian Tubuhnya Kaku Sudah 25 Tahun Terbaring

Dickymemaparkan, ada dua alasan mengapa pedagang kurang memperhatikan penggunaan masker saat berkegiatan di pasar.

Pertama, berkaitan dengan kenyamanan.

Kedua, merasa sulit berinterkasi dengan pembeli.

Berkaitan dengan kenyamanan atau situasi di pasar. Misalnya seperti studi kami yang mengambil setting pasar yang berada di basement.

"Mereka bilang pengap, panas, terlebih ventilasi bermasalah. 2 - 3 menit menggunakan masker rasanya tidak nyaman. lalu, mereka juga merasa agak kesulitan jika berkomunikasi dengan pembeli," jelas Dicky.

Temuan lain, adalah pedagang ikut memakai masker jika pedagang di sekitarnya memakai masker.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved