Virus Corona

Psikologi Sosial dari UI Beber 53 Persen, Pedagang Pasar Pakai Masker Tidak Benar, Begini Alasannya

Kali ini penelitian dari Universitas Indonesia, ditemukan, bahwa memakai mereka yang masker di pasar tradisional adalah 90 persen

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
Pengunjung yang ada di Pasar Buton Kecamatan Balikpapan Utara Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur masih saja ada ditemukan tidak menggunakan masker ikuti protokol kesehatan pada Selasa 29 September 2020 pagi. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO) 

"covid-19 menyebar lewat tetesan pernapasan atau partikel kecil seperti aerosol yang dihasilkan saat seseorang yang terinfeksi virus batuk, bersin, bernyanyi, berbicara atau bernapas."

Partikel tersebut dapat memicu infeksi ketika terhirup oleh hidung, mulut, saluran udara, dan paru-paru.

"Ini dianggap sebagai cara utama penyebaran virus," demikian penjelasan yang tertulis.

Laman CDC pun menambahkan, ada bukti tetesan pernapasan dan partikel bisa bertahan di udara dan terhirup orang lain, serta menyebar lebih dari jarak dua meter.

"Secara umum, ruangan tertutup tanpa ventilasi yang baik meningkatkan risiko ini."

 Menteri Agama Fachrul Razi Positif Corona, Staf Khusus Beberkan Kondisi Terakhirnya

 Luhut Beber Masa Kritis Virus Corona di Indonesia Tersisa 2 Bulan, Awal Desember 40 Juta Vaksin Tiba

 7 Gejala Baru Virus Corona, Bikin Tim Medis Kebingungan, Pasien Alami Kebingungan Parah

Dengan penjelasan itu, CDC lalu memperbarui pedoman untuk melindungi diri dan orang lain.

Sebelumnya, mereka menyarankan setiap orang agar menjaga jarak fisik sekitar dua meter, mencuci tangan, rutin membersihkan, dan mendisinfeksi permukaan, serta menggunakan masker saat berada di sekitar orang lain.

Saat ini, pembaruan pedoman menyebutkan agar setiap orang menjaga jarak setidaknya dua meter dari orang lain apabila memungkinkan.

Lalu, meminta orang untuk memakai masker serta membersihkan dan mendisinfeksi permukaan.

Di samping itu, CDC menambahkan, seseorang harus mengisolasi diri di rumah saat terkena virus, dan menggunakan pembersih udara untuk mengurangi kuman yang ada di dalam ruangan.

Pembaruan pedoman ini mengubah istilah "sebagian orang tanpa gejala 'kemungkinan' bisa menyebarkan virus" menjadi "orang yang terinfeksi tapi tidak menunjukkan gejala 'bisa' menyebarkan virus ke orang lain."

Dalil penyebaran covid-19 lewat udara pun didukung para ahli.

Para ilmuwan mencatat kemungkinan penularan Virus Corona melalui partikel virus di udara.

April lalu, panel ilmiah -kumpulan ahli yang mewakili suatu masalah, menuliskan surat ke Gedung Putih berisi temuan terkait Virus Corona.

Di sana disebutkan covid-19 tidak hanya menyebar dari bersin atau batuk, melainkan juga berbicara dan bernapas.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved