Api Abadi Mrapen Mendadak Padam Total, Pertama Kali Dalam Sejarah, Penyebabnya Masih Misteri
Api abadi Mrapen terletak di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab api abadi itu bisa padam.
TRIBUNKALTIM.CO - Misteri padamnya api abadi Mrapen mengejutkan banyak pihak.
Api abadi Mrapen terletak di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab api abadi itu bisa padam.
Namun menengok aktivitas di sekitar lokasi pada beberapa waktu terakhir, pernah dilakukan pengeboran tanah untuk mencari sumber mata air.
"Sebelumnya pada tanggal 12 September ada aktivitas pengeboran pencarian sumber mata air di dekat lokasi api abadi ini," kata Kasi Energi ESDM Wilayah Kendeng Selatan Sinung Sugeng Arianto saat meninjau Api Abadi Mrapen, seperti dikutip dari Tribun Jateng.
• BLT UMKM Rp 2,4 Juta Diperpanjang, Tambah Kuota 3 Juta, Pengusaha Kalimantan, NTT, Maluku Ditunggu!
• Bursa Transfer Liga Italia, Pemain Asal Jepang Gagal Didapatkan, AC Milan Pilih Bek Buangan MU
• 2,4 Juta Pekerja Gagal Dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan, Menaker Buka Posko Pengaduan BSU, Cepat Lapor
• TERUNGKAP! Penyebab Foto KTP atau SIM Terlihat Jelek dan Kusam, Padahal e-KTP Berlaku Seumur Hidup
Belum bisa disebut penyebab utama
Adapun lokasi pengeboran sumber mata air berada 200 meter dari Api Abadi Mrapen.
Pengeboran dilakukan pada 12 September 2020, sementara padamnya Api Abadi Mrapen terjadi pada 25 September 2020.
Aktivitas pengeboran menyebabkan air menyembur hingga setinggi 50 meter.
Saat itu tercium pula bau gas hidrokarbon serta terdengar suara gemuruh.
"Tapi itu belum bisa dikatakan penyebab utamanya, masih indikasi atau dugaan awal ya," terang dia.
Pernah meredup
Pada tahun 1996, Api Abadi Mrapen pernah meredup namun belum pernah padam total seperti sekarang.
"Api padam total baru terjadi kali ini. Di tahun 1990-an atau kalau tidak salah ingat di tahun 1996, Api Abadi Mrapen pernah berkurang Intensitas debit gasnya, tapi tidak sampai membuat padam," ujar Sinung.
Pada saat itu, dilakukan pengeboran hingga 20 meter agar gas kembali keluar.
"Setelah dibor ternyata keluar gasnya, intensitas nyala api kembali berkobar. Di tahun itu tidak sampai padam, padam total baru terjadi kali ini," jelas Sinung.