Okupansi Turun Imbas Pandemi Covid-19, Hotel di Balikpapan Ajukan Jadi Tempat Karantina

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN-Pengelola jasa perhotelan mulai mengajukan permohonan sebagai lokasi karantina ataupun isolasi mandiri.

Tentunya untuk menyelamatkan pendapatan karena rendahnya tingkat kunjungan atau okupansi akibat pandemi.

Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan, Rizal Effendi telah menerima laporan.

Laporan ini berasal dari Dinas Kesehatan Kota terkait hotel mana saja yang mengajukan permohonan.

"Baru-baru ini yang mengajukan Hotel Novotel dan Gran Senyiur," kata Rizal Effendi.

Baca Juga:Seorang Pemain Persipura Positif Corona, Sementara Jalani Isolasi dan Ditangani Dokter Tim

Baca Juga:Donald Trump Pernah Anggap Corona Itu Konspirasi, Mahfud MD: Sekarang Isolasi Diri Kena Covid-19

Sementara hotel yang sudah menjadi lokasi karantina atau pun isolasi mandiri diantaranya Adika Bahtera, Menara Bahtera, Hotel HER dan Hotel Pillow.

"Umumnya diperuntukan bagi pekerja perusahaan, khususnya perushaan-perusahaan besar," ucapnya.

Dari keterangan yang disampaikan Rizal, Hotel Novotel akan dijadikan sebagai lokasi karantina hingga hasil swab keluar.

Sedangkan Hotel Gran Senyiur bakal menjadi lokasi karantina dan tempat isolasi mandiri.

"Lagi diverifikasi Dinas Kesehatan Balikpapan, dan untuk hotel yang lain sudah jalan," sebutnya.

Sebagaimana diketahui, klaster perusahaan memang cukup tinggi, sebab bukan hanya perusahan migas dan batubara.

Sebelumnya, pemilik Hotel Adhika Bahtera dan Menara Bahtera, Johny Wong menyatakan hotelnya telah menjadi tempat karantina dua bulan terakhir.

Khususnya menjadi tempat karantina mandiri karyawan perusahaan swasta. Alasannya karena pengunjung kurang akibat pendemi covid-19. (TribunKaltim.co, Miftah Aulia)

Baca Juga:Warga Disiplin dalam Tes Lacak Isolasi Covid-19, Kemenkeu Yakin Ekonomi Indonesia akan PulihPHRI Balikpapan Minta Hotel Transparan Jika Terima Pasien Isolasi Mandiri Covid-19

Baca Juga: