Tas Anyaman Rotan Bikinan Warga Suku Dayak Banyak Dilirik Wisatawan yang Berlibur ke Berau
Masyarakat Suku Dayak di Kampung Teluk Sumbang, Kecamatan Biduk-biduk, Berau memiliki cara tersendiri mengisi waktu luang di tengah aktivitas sehari-h
Penulis: Ikbal Nurkarim |
Jika dijual harga bisa mencapai Rp 150 ribu hingga Rp 350 ribu.
"Pembuatannya tidaklah rumit, hanya membutuhkan waktu lama. Mulai mengumpulkan rotan dari kebun, mengeringkan rotan, hingga proses mengayam," jelasnya.
Tas rotan merupakan peralatan suku Dayak dari dulu hingga sekarang.
Jenis dan ukurannya pun beragam, dari ukuran kecil, sedang dan besar dengan model ransel dan selempang.
Baca juga: POLISI Tolak Laporan Relawan Jokowi Terkait Wawancara Kursi Kosong Najwa Shihab, Langkah Berikutnya?
Baca juga: TERKUAK! Motif dan Alasan Relawan Jokowi Laporkan Najwa Shihab ke Polisi Hingga Somasi Trans7
Baca juga: 5 Calon Kepala Daerah dan Wakil di Pilkada 2020, Meninggal Akibat Covid-19, Termasuk Bontang & Berau
"Tas rotan kami pergunakan setiap hari, bisa juga dipakai pergi ke ladang untuk mengisi bahan kebutuhan seperti makanan," tuturnya.
Kerajinan tas rotan juga cukup diminati wisatawan yang berkunjung, baik wisatawan lokal hingga mancanegara.
Produksinya tidak ada target, tapi setiap hari warga menganyam tas rotan karena sudah kebiasaan sehari-hari.
"Saya sangat bangga, kerajinan kami ini sangat diminati wisatawan. Bahkan wisatawan asing pernah pesan langsung dari negaranya," ucapnya.
(TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)