Massa Duduki Gedung DPRD Kutim

Aksi Demo Mahasiswa di DPRD Kutim, Ditolak Masuk ke Ruang Paripurna, Mereka Pilih Walkout

Setelah bernegosiasi untuk masuk dan menyampaikan aspirasi pada para wakil rakyat di dalam Ruang Paripurna, Kamis (8/10/2020) sore, akhirnya puluhan m

TRIBUNKALTIM.CO/MARGARET SARITA
Pertemuan mahasiswa dengan anggota DPRD Kutim, dipimpin Wakil Ketua DPRD Arfan SE yang berakhir walkout tanpa sempat menyuarakan aspirasinya, Kamis (8/10/2020). TRIBUNKALTIM.CO/MARGARET SARITA 

Sampai dikasih kain kafan. Itu nanti suratnya beserta kain kafannya juga akan kita bawa ke pemerintah pusat,” kata Arfan.

Sebelumnya, puluhan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi dan para anggota organisasi kepemudaan di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, mendatangi kantor DPRD Kutai Timur, Kamis (8/10/2020) sejak pukul 11.00 siang.

Mereka menyuarakan penolakan disahkannya RUU Omnibus Law oleh DPR RI, beberapa waktu lalu.

Di hadapan Wakil Ketua DPRD Kutai Timur, Arfan SE dan beberapa anggota DPRD Kutim lainnya yang menyambut mereka di teras Kantor DPRD Kutim, puluhan mahasiswa tersebut meminta masuk ke gedung DPRD Kutim, khususnya ruang sidang utama untuk menyuarakan aspirasi mereka.

Namun keinginan tersebut tidak dapat dipenuhi, demi keamanan bersama.

Para anggota DPRD bersama pihak TNI/Polri meminta perwakilan mahasiswa dan pemuda, sebanyak 30 orang untuk melakukan pertemuan di dalam ruang rapat panel.

Sayangnya, apa yang diinginkan pihak DPRD Kutim dan mahasiswa tidak sejalan.

Perundingan hingga pukul 14.00 ini tidak juga terlaksana.

Buntutnya, terjadi beberapa kali aksi dorong-dorongan antara mahasiswa dan petugas kepolisian yang menyebabkan pintu masuk gedung DPRD Kutim yang terbuat dari kaca pecah.

Baca juga: BERITA FOTO Demo Tolak UU Cipta Kerja di Balikpapan, Terobos Gerbang DPRD Hingga Kena Gas Air Mata

Baca juga: LIVE STREAMING Demo Mahasiswa Menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Kaltim dan Kaltara

Baca juga: Bonus 5 Kali Gaji di UU Cipta Kerja Disebut hanya PHP Pemerintah, Legislator PKS Ungkap Faktanya

Hal ini terjadi dua kali.

Pertama, aksi dorong-dorongan yang menyebabkan kabel yang terkait di pintu tertarik dan ikut menarik pintu kaca.

Kedua, aksi mahasiswa yang memaksa masuk membuat petugas yang membelakangi pintu terdesak dan pintu kaca pun kembali pecah.

Beberapa mahasiswa yang diduga memulai aksi dorong-dorongan diamankan.

Mobil water canon dikeluarkan dan siap untuk ditembakkan.

Namun massa kembali bisa dikontrol, sehingga mobil watercanon kembali ke area parkir.

(TribunKaltim.co/Margaret Sarita)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved