Diduga Geng Anarko, Masuk dalam Demo Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja di Berbagai Daerah yang Ricuh
Aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di berbagai daerah, dianalisis pihak berwajib ada ditungangi kelompok Anarko.
Dengan mengenakan baju hitam, para pemuda ini diduga akan menjadi penyusup dalam aksi yang akan digelar mahasiswa di Simpang Lima DPRD Sumsel, Rabu (7/10/2020). Para pemuda yang mencurigakan ini langsung diamankan pihak kepolisian.
Kondisi Denpasar
Massa berpakaian hitam pun muncul dalam unjuk rasa di depan Gedung DPRD Bali, Kamis (8/10/2020).
Unjuk rasa tersebut berakhir ricuh. Awalnya, massa berkumpul di depan Kampus Universitas Udayana di Jalan Sudirman. Mereka kemudian berjalan kaki menuju gedung DPRD Bali dan tiba sekitar pukul 15.00 WITA.
Namun, setelah tiba massa aksi berbaju hitam melempari petugas kepolisian yang berjaga. Polisi membalasnya dengan tembakan gas air mata.
Pantauan Kompas.com, hingga pukul 16.15 WITA, massa masih bertahan di depan gedung DPRD Bali. Adapun lemparan batu mulai mereda.
Sementara sebagian massa lain bertahan di depan gedung Universitas Udayana. Mereka berorasi secara gantian menuntut agar Undang-undang Cipta Kerja dibatalkan.
"Tuntutan teman-teman aksi hari ini ingin pemerintah dan DPR RI untuk mencabut UU Cipta Kerja karena dinilai sangat merugikan masyarakat Indonesia," kata juru bicara aliansi Bali Tidak Diam, Abror Torik Tanjilla di kampus Universitas Udayana, Kamis.
Ia menyebut massa akan terus melakukan aksi hingga pemerintah mengabulkan tuntutan mereka. Adapun hingga Kamis sore petugas kepolisian masih berjaga di dalam gedung DPRD Bali.
Keadaan Malang
Massa berpakaian serba hitam pun muncul dalam aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (8/10/2020).
Kelompok tak dikenal tersebut langsung berbuat anarkis dengan melempar batu, bom molotov, dan membakar kendaraan. Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata mengatakan bahwa selama ini wilayah Kota Malang selalu aman dan kondusif.
"Selama ini Kota Malang selalu aman, tidak pernah ada kejadian yang seperti ini. Tapi tadi kami lihat, begitu massa yang anarkis itu mulai beraksi, teman-teman mahasiswa dan buruh langsung mundur ke belakang," ujarnya kepada TribunJatim.com, Kamis (8/10/2020).
Ia menjelaskan bahwa pihaknya akan mendalami, dari kelompok mana massa yang anarkis tersebut. "Karena kelompok tersebut bukan mahasiswa dan bukan buruh. Dan anggota kelompok massa yang anarkis ini, memakai pakaian serba hitam dan usia anggota kelompok itu masih di bawah umur," jelasnya.
Dirinya juga menerangkan terhitung mulai pukul 17.15 WIB, semua aksi unjuk rasa tersebut dipastikan telah selesai. "Kami pun juga telah melakukan negosiasi dengan baik (dengan para demonstran). Dan kami imbau kepada mereka untuk membubarkan diri," tambahnya.