Liga Italia

Kisah Pilu Striker Inter Milan, Makna Selebrasi 'A', Tersimpan Pesan Penuh Haru untuk Ibunya

Kisah pilu striker Inter Milan, makna selebrasi 'A', tersimpan pesan penuh haru untuk ibunya.

ESPN
Penyerang Inter Milan, Romelu Lukaku 

TRIBUNKALTIM.CO - Kisah pilu striker Inter Milan, makna selebrasi 'A', tersimpan pesan penuh haru untuk ibunya.

Romelu Lukaku mengungkap peran orang tua di balik kesuksesannya bersama Inter Milan setelah terbuang dari Manchester United.

Romelu Lukaku mencapai titik yang tinggi dalam karier sepak bolanya selama ini.

Lukaku baru saja mendapatkan penghargaan sebagai pemain terbaik Liga Europa 2019-2020 setelah berhasil membawa Inter Milan mencapai final.

Selain itu, Lukaku juga berhasil membawa Inter Milan finis di posisi kedua Liga Italia musim lalu di bawah Juventus.

Pemain asal Belgia itu menjadi andalan Inter Milan musim lalu dengan mencetak 34 gol dari 51 laga di semua kompetisi.

Baca juga: LENGKAP Jadwal Liga Italia: BIG MATCH Inter Milan vs AC Milan, Debut Sang Pengkhianat di Juventus

Baca juga: Ditikung AC Mian, Diam-diam Inter Milan Dekati Sandro Tonali, Faktor Paolo Maldini Penyebabnya

Baca juga: DERBY Della Madonnina Inter Milan vs AC Milan, Panggung Unjuk Gigi 2 Pemain Buangan Real Madrid

Baca juga: NEWS VIDEO Berkah AC Milan Jelang Derby Della Madonnina Lawan Inter Milan

Padahal, musim tersebut merupakan musim perdana bagi Lukaku bersama Nerazzurri setelah terbuang dari Manchester United.

Sebelumnya, Lukaku memang sering mendapatkan kritik dari berbagai pihak soal penampilannya bersama Manchester United.

Lukaku dianggap tampil kurang memuaskan selama dua musim membela Manchester United.

Lukaku didatangkan Manchester United pada musim 2017-2018 dari Everton dan berhasil mencetak 28 gol dari 51 laga di semua kompetisi.

Namun, statistik penampilan penyerang 27 tahun itu menurun di musim kedua dengan hanya mencetak 15 gol dari 45 penampilan di semua kompetisi untuk Manchester United.

Manchester United yang kehilangan kesabaran pun segera membuang Lukaku dari skuadnya ke Inter Milan.

Musim ini, Lukaku kembali menunjukkan tajinya dengan mencetak 3 gol di 3 laga awal Liga Italia bersama Inter Milan.

Rupanya, penampilan apik Lukaku tidak terlepas dari peran orang tua yang sangat menyayanginya.

Lukaku merupakan putra dari seorang pesepak bola profesional asal Belgia bernama Roger Lukaku.

Roger lebih banyak bermain untuk klub-klub Belgia semasa menjadi pesepak bola profesional.

Bagi Lukaku, Roger merupakan ayah hebat yang senantiasa mengajarkan kedisiplinan dan mentalitas sebagai seorang pesepak bola.

Baca juga: Masa Depan Hakan Calhanoglu di AC Milan Belum Jelas, Mesut Ozil Berpeluang Berseragam Rossoneri

Baca juga: NEWS VIDEO Bursa Transfer Liga Italia, Bukan Bek, AC Milan Justru Dapat Winger Lincah

Baca juga: Juventus Sulit Pertahankan Gelar Liga Italia, Faktor Pirlo? Legenda Gli Azzurri Beber Penyebabnya

Baca juga: Lagi, Satu Anggota DPRD PPU Positif Covid-19

"Setiap hari dia (ayah Lukaku) mengajari saya tentang disiplin (dan) mentalitas yang benar di lapangan latihan dan dalam kehidupan," kata Lukaku, seperti dilansir BolaSport.com dari Marca.

"Dia mengajari saya tentang menghormati semua orang yang Anda lihat, menyapa, menatap mata orang. Itu hal yang sangat sederhana, tetapi membantu saya setiap hari," tutur Lukaku melanjutkan.

Lukaku juga menyebutkan momen saat ayahnya mencetak gol ke gawang tim favoritnya saat itu, Anderlecht.

"Dia (ayah Lukaku) punya video golnya dan ada video saat melawan Anderlecht yang menempel di kepala saya karena dia mencetak gol ke gawang tim favorit saya di Belgia," ucap Lukaku.

"Saya sangat ingin bermain untuk mereka (Anderlecht) dan itu adalah salah satu impian saya yang menjadi kenyataan," imbuh Lukaku.

Penyerang Inter Milan, Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez
Penyerang Inter Milan, Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez (eurosport.com)

Selain ayah, Lukaku juga menyampaikan bahwa ibunya memiliki peran yang sangat besar.

Ibunya sering berkorban untuk tidak makan malam hanya agar putra-putranya makan demi kesehatan mereka.

Lukaku dan keluarganya memang sempat mengalami masa-masa sulit secara ekonomi saat ayahnya pensiun dari dunia sepak bola.

"Ketika ayah saya berhenti bermain secara profesional, saya berusia enam tahun dan ibu saya didiagnosis menderita diabetes," kenang Lukaku.

"Kami mengalami beberapa tahun yang sulit. Ibu saya tidak punya uang sehingga dia bekerja di restoran dan saudara laki-laki saya dan saya akan pergi bersamanya setelah pertandingan."

"Orang tua saya tidak akan makan malam supaya saudara laki-laki saya dan saya bisa makan," ujar Lukaku menambahkan.

Baca juga: UPDATE Covdi-19 Kaltara Hari Ini, Pasien Terpapar Bertambah 4 Kasus di Bulungan dan Tarakan

Baca juga: Hujan Deras Guyur Balikpapan, Jl MT Haryono dan Ahmad Yani Diterjang Banjir, Banyak Kendaraan Mogok

Baca juga: UPDATE! Lokasi Demo FPI 13 Oktober 2020 Batal Digelar di Depan Istana, Polri Turunkan 500 Personel

Baca juga: Diapresiasi Warga Muara Wis Kukar, Edi Damansyah Berharap Warga tak Golput

Hal itu membuat Lukaku selalu mendedikasikan gol yang dia cetak untuk ibunya tercinta.

"Setiap kali mencetak gol, saya membuat tanda 'A' untuk mempersembahkannya pada ibu, Adolphine , karena tanpanya saya tidak akan menjadi diri saya yang sekarang ini," ujar Lukaku.

Saat ini, Lukaku dan saudaranya, Jordan Lukaku, telah menjadi pesepak bola profesional di Eropa.

Lukaku bermain untuk Inter Milan dan Jordan bermain untuk klub Belgia, Royal Antwerp FC. (*)

Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul "Dari Pemain Buangan Man United hingga Sukses di Inter Milan, Romelu Lukaku Ungkap Peran Orang Tua" https://www.bolasport.com/read/312378165/dari-pemain-buangan-man-united-hingga-sukses-di-inter-milan-romelu-lukaku-ungkap-peran-orang-tua?page=all
Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved