Liga Italia
Jadi Biang Pemain Juventus Langgar Protokol Kesehatan, Cristiano Ronaldo Positif Covid-19
Jadi biang pemain Juventus langgar protokol kesehatan, Cristiano Ronaldo positif covid-19
Namun beberapa pemain menolak untuk menjalani isolaso mandiri tersebut karena mereka harus memenuhi panggilan timnas.
Seperti diketahui, pada 5-13 Oktober 2020 sesuai kalender FIFA adalah jadwal jeda Internasional, di mana para pemain harus bermain dalam laga-laga internasional.
Menurut laporan yang dikutip BolaSport.com dari La Gazetta dello Sport, Cristiano Ronaldo menjadi pemain pertama yang menolak isolasi mandiri yang dilakukan klub dalam beberapa hari.
Pada Senin (5/10/2020), Ronaldo diketahui memutuskan kembali ke negaranya, Portugal untuk bersiap menghadapi Spanyol dalam laga persahabatan pada Rabu (7/10/2020).
Keputusan Ronaldo ini membuat pemain Juventus lain tak ragu memenuhi panggilan timnas negara masing-masing walau sedang dalam masa isolasi.
Laporan yang sama menyebut beberapa pemain seperti Paulo Dybala, Juan Cuadrado, Danilo, Rodrigo Bentancur, dan Merih Demiral mengikuti langkah Ronaldo.
Sementara, Aaron Ramsey diketahui tetap mematuhi protokol kesehatan sehingga ia absen dalam laga Inggris Vs Wales, Kamis (8/10/2020).
Baca juga: Meningkat Tajam, Angka Positif Covid-19 di Balikpapan Capai 40 Kasus pada Selasa, 13 Oktober 2020
Baca juga: NEWS VIDEO Pangdam VI Mayjen Heri Wiranto Minum Jamu di Kodim Bontang
Baca juga: Kembangkan Investasi Digital hingga Spin-off UUS jadi Bank Umum Syariah
Baca juga: 29 Pendemo Diamankan di Mapolresta Samarinda dan Jalani Rapid Test, Hasilnya 6 Orang Reaktif
Cristiano Ronaldo sendiri sudah turut bermain dalam laga Portugal vs Spanyol di Estadio Jose Alvalade pada Rabu (7/10/2020) atau Kamis dini hari WIB.
Ia bermain selama 72 menit dalam laga yang berkahir imbang 0-0 itu.
Dengan kabar ini, para pemain Juventus yang melanggar protokol kesehatan berpeluang mendapat sanksi.
"Klub sendiri memberi tahu kami bahwa bebeapa pemain meninggalkan tempat isolasi dan karena itu, kami memberi tahu otoritas yang berwenang soal soal apa yang terjadi," kata direktur otoritas kesehatan di Piedmont, Roberto Testi sebagaimana dilansir dari Ansa. (*)