Tak Hanya Over Kapasitas, Rutan Klas IIB Tanjung Redeb Kerap Kebanjiran, Ketua DPRD Usulkan Ini
Ketua DPRD Berau Madri Pani meninjau langsung kondisi Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB Tanjung Redeb yang dilaporkan setiap diguyur hujan deras beberapa
Penulis: Ikbal Nurkarim |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB- Ketua DPRD Berau Madri Pani meninjau langsung kondisi Rumah Tahanan atau Rutan Klas IIB Tanjung Redeb yang dilaporkan setiap diguyur hujan deras beberapa blok terendam air.
Selain itu, Madri Pani juga melihat kondisi Rutan Klas IIB Tanjung Redeb yang terletak di Jl Murjani itu, mengingat kondisi Rutan yang over kapasitas atau kelebihan jumlah penghuni
"Berdasarkan masukan laporan dan pemberitaan media jika hujan turun ada keluhan terjadi banjir atau genangan," kata Madri Pani.
"Lalu saya lihat kondisi Rutan yang sudah overload, Rutan itu kapasitasnya 185 orang namun disi hingga 7 ratusan lebih. Jadi solusi jangka pendek agar bisa membina penghuninya agar mengedepankan kenyamanan, kesehatan yang harus diutamakan," ujar politisi partai Nasdem itu, Selasa (13/10/2020).
Untuk mengantisipasi terjadi genangan dalam Rutan, Madri Pani mengatakan bakal mengusulkan perbaikan drainase agar lebih diperlebar sebagai saluran air.
"Mungkin langkah jangka pendek, kita usulkan perbaikan drainase agar bisa lebih diperbesar karena saya lihat dari tinjauan kemarin, drainasenya cukup sempit ditambah kondisi Rutan yang posisinya rendah," tuturnya
"Kemudian terkait kondisi Rutan yang sudah overload, saya sangat mendukung jika perlu ada pembangunan sarana prasarana baru tapi yang perlu dipikirkan bagaimana pembebasan lahan terlebih dahulu, karena lembaga itu tidak boleh jauh dari lembaga hukum lainnya seperti kepolisian dan kejaksaan," tuturnya.
Madri Pani mengemukakan jika lahan sudah ada maka bisa diajukan ke Kementerian atau Presiden untuk dilakukan pembangunan atau penambahan sarana dan prasarana Rutan Klas IIB Tanjung Redeb.
Sebelumnya, Kepala Rutan Klas IIB Tanjung Redeb, Prayitno mengatakan genangan air yang masuk ke blok-blok tahanan menurutnya cukup mengganggu warga binaan.
Apalagi membutuhkan waktu kurang lebih dua jam untuk menunggu air surut, itu pun jika hujan berhenti.
Ia menjelaskan, genangan bukan hanya terjadi di blok-blok tahanan, tetapi hingga pos penjagaan.
"Ternyata di samping Rutan kita ini drainase yang terhambat. Ditambah posisi rutan sudah lebih rendah dari jalan dan drainase di depan, jadi saat hujan, air dari jalan itu masuk karena drainasenya tidak lancar, kadang jalanan di depan juga tergenang kalau hujan deras,” katanya.
"Kasihan juga kita melihat para napi yang sudah sesak karena overload ditambah waswas jika hujan turun,” tuturnya.
Baca juga: Demo Hari Ini di Jakarta, Ribuan Anggota Brimob dan TNI Didatangkan dari Daerah, Segenting Apa DKI?
Baca juga: Demo UU Cipta Kerja, Pagar Gedung DPRD Balikpapan Dirusak, Sabaruddin Panrecalle: Itu Uang Rakyat