Eks Panglima TNI Buka-Bukaan ke Karni Ilyas, Kata-Kata Gatot Nurmantyo Buat Jokowi Hadir di Aksi 212

Eks Panglima TNI buka-bukaan ke Karni Ilyas, kata-kata Gatot Nurmantyo buat Jokowi hadir di Aksi 212

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase TribunKaltim.co / Tribunnews
Presiden Jokowi dan mantan Panglima TNI, Jenderal purnawirawan Gatot Nurmantyo 

Membludaknya massa memenuhi jalanan terutama di kawasan Monas, Gatot Nurmantyo merasa itu akibat Jokowi tidak datang pada acara sebelumnya, 411.

"Demo bisa meledak menurut saya karena rangkaian 411 yaitu Presiden tidak datang yang demo tidak bisa presiden," ungkap pria 60 tahun ini.

Lebih lanjut, Gatot Nurmantyo bercerita mengenai momen di mana Jokowi sempat bertanya padanya.

Jokowi bertanya apakah harus mendatangi para pendemo 212.

"Maka 212 ini tidak butuh maka ada satu pemicu di situlah saya bersilat orang lain begini-begini, terakhir beliau bertanya pada saya."

"'Panglima saya hadir enggak di 212?' 'Tergantung Presiden, saya sebagai Panglima TNI mengamankan, kalau Presiden berani saya amankan'," ceritanya.

Gatot Nurmantyo menduga, kata-kata berani itu bisa menggugah Presiden untuk datang ke acara 212.

Sedangkan pengamanan Presiden tidak sebesar massa yang datang untuk demo.

"Kata-kata berani itu saya yakin beliau akan tersinggung maka begitu saya demikian, beliau katakan 'Bismillah saya datang'," ungkap Gatot.

"Kekuatan Paspamres taruhlah 400 tidak bisa melawan jutaan orang situ walaupun niatnya baik, contohnya 212 salaman saja ingin Presiden," sambungnya.

Baca juga: Lesty Bilang Suka Lagu Baru Rizky Billar, Kini Hanya Tentangmu, Irfan Hakim: Menggambarkan Siapa?

Penggunaan peci putih seperti para pendemo dimaksudkan Gatot sebagai tanda, dirinya adalah aparatur negara sekaligus bagian dari 212.

"Maka saya menggunakan peci putih tujuannya menunjukkan saya aparatur tapi saya juga bagian dari Anda," katanya.

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu merasa wajar jika ada pandangan lain soal dirinya mengenakan peci putih tersebut.

"Jadi kalau saya bersuara didengar oleh mereka, ini diartikan lain oleh Bung Karni seperti yang Bung Karni katakan itu wajar-wajar saja."

"Tugas pokok saya mengamankan demonstran dan presiden," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved