Gelar Workshop Pendidikan Pasca Pandemi di Balikpapan, Hetifah Beri Bocoran Stimulus Pendidikan 2021
Pola pembelajaran daring masih terus dilakukan pemerintah selama pandemi Covid-19 belum mereda.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Pola pembelajaran daring masih terus dilakukan pemerintah selama pandemi Covid-19 belum mereda.
Transformasi pendidikan pada situasi pandemi dan pasca pandemi pun perlu dilakukan untuk menindaklanjuti keperluan ini.
Untuk itu, Dirjen Tenaga Kependidikan Kemendikbud mengadakan workshop pendidikan terkait pembelajaran di tengah pandemi.
Dengan menghadirkan narasumber, di antaranya Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifuddian dan Kepala Disdik Balikpapan, Muhaimin.
Sebagai tuan rumah, Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan diskusi ini menjadi penting untuk memperkaya pengetahuan guru di Kota Minyak.
Baca juga: Dua Hari tak Ada Kasus Kematian, Balikpapan Catat 15 Kasus Positif Covid-19
Baca juga: Seru, Aksi Teatrikal BEM SI Matinya Demokrasi, Tonton Live Streaming Kompas TV, TV One dan iNews TV
"Saya kira ini penting untuk guru dan kepala sekolah kita, apalagi metode pembelajaran daring di tengah pandemi masih dilakukan," ujarnya, Selasa (20/10/20).
Sementara itu, wakil rakyat di Senayan, Hetifah Sjaifudian memaparkan beberapa permasalahan utama saat pembelajaran daring.
Ada tiga poin utama, yakni terkait dengan internet, teknologi yang menjadi kunci, serta learning lost yang menjadi goal dalam pembelajaran online itu.
"Juga masalah keterbatasan yang dihadapi guru dan orangtua. Memang yang penting adalah kondisi sikologis siswa. Ini jadi perhatian utama," kata Hetifah.
Menghadapi kondisi ini, beberapa usulan bermunculan. Seperti halnya bekerjasama dengan menghadirkan psikolog bagi orangtua, guru, dan siswa.
Baca juga: Usai Dilantik Jadi Sekda, Stephanus Madang Punya Komitmen Pertahankan Zero Covid-19 di Mahulu
Baca juga: Cek Pesan Masuk BRI-INFO, Tanda Anda Penerima BLT UMKM 2,4 Juta, Segera Login di www.depkop.go.id
"Ide kerjasama dengan perguruan tinggi menghadirkan psikolog, ini juga menjadi perhatian khusus," jelasnya
Selain itu, berdasar data survei yang pernah dilakukan Kemendikbud sebanyak 67,11 persen.
Kemampuan memanfaatkan digital di era pembelajaran daring juga menjadi salah satu faktor kendala guru dan kepala sekolah.
Politisi Partai Golkar ini juga turut memberi bocoran bahwasannya perhitungan dana BOS akan mengalami sistem perbaikan.
Penghitungan dana BOS akan menggunakan kriteria tingkat kemahalan. Sesuai penghitungan tidak ada dana BOS sekolah yang berkurang.
Baca juga: Viral di Medsos, Warga Bukuan Samarinda Tutup Jalan Rusak Dengan Menanam Pohon Pisang dan Pinang
Baca juga: Pemprov Kaltim Siap Terima Aspirasi Mahasiswa, Tapi Ini Permintaan Wagub Hadi Mulyadi
"Di Kaltim akan ada dana BOS yang lebih besar, karena tidak hanya dihitung dalam jumlah murid saja," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Hetifah juga mengapresiasi program yang telah dilakukan Dinas Pendidikan Kota Balikpapan.
Seperti misalnya program donasi handphone untuk siswa serta pojok Wifi yang disediakan beberapa instansi perkantoran.
Pun Hetifah turut membocorkan bahwasannya pemerintah pusat telah menganggarkan dana triliunan di tahun 2021 untuk kegiatan platform digital.
(TribunKaltim.co/ Miftah Aulia)