Virus Corona di Kaltara
Jelang Libur Panjang, Pjs Gubernur Kaltara Teguh Setyabudi Minta Masyarakat Patuhi Protokol 3M
Penjabat Sementara atau Pjs Gubernur Kaltara ( Kalimantan Utara ), Teguh Setyabudi, meminta masyarakat lebih mematuhi protokol kesehatan.
Penulis: Amiruddin | Editor: Budi Susilo
Oleh sebab itu, penetapan libur untuk upacara peringatan. Pun demikian, pernyataan negara agama, juga bukan negara sekuler. "Indonesia adalah negara yang beragama," ungkapnya.
Soal Anugerah Maulid Nabi sendiri, Mahfud berharap tahun ini dapat diambil hikmahnya, tanpa melanggar protokol kesehatan.
"Harusnya ada perubahan yang lebih baik dari sebelumnya atas peringatan Maulid Nabi ini. Salah satunya dengan tidak melanggar protokol kesehatan," ulasnya.
Baca Juga: Menhan Prabowo Subianto Bahas Perang Masa Depan, Singgung Sumber Alam dan Pangan
Baca Juga: Disiplin Memakai Masker akan Menurunkan Kasus Positif Covid-19 dalam Tiga Minggu
Untuk itu, Mahfud meminta agar para pimpinan daerah dan Forkopimda dapat berkoordinasi untuk meningkatkan antisipasi potensi protokol kesehatan selama libur panjang dan cuti bersama Oktober ini di daerah masing-masing.
Masukkan lainnya, datang dari Waka BIN Letjen TNI (Purn) Teddy Lhaksmana Widya Kusuma.
Saran itu di antaranya, perusahaan harus mendata karyawannya yang akan melakukan perjalanan keluar daerah, utama yang berada di zona merah. Termasuk perlu melakukan karantina mandiri jika ada gejala.
BIN juga berharap para pelaku industri pariwisata untuk memperkirakan, memantau dalam kampanye wisata yang aman dan sehat.
"Pemerintah daerah mengawasi melakukan pengawasan protokol kesehatan di seluruh kerumunan atau wisata, penegakan hukum yang tegas atas protokol kesehatan," katanya.
Waspada covid-19
Sementara itu, Kepala BNPB Doni Monardo, pentingnya antisipasi peningkatan penyebaran covid-19 pada libur panjang karena pengalaman yang terjadi pada libur panjang sebelumnya.
"Hingga September lalu, memang menunjukkan kasus aktif covid-19 menurun hingga 6,7 persen.
Angka kesembuhan juga meningkat 7,23 persen, dan angka kematian turun 0,45 persen tapi masih belum bisa mencapai angka kematian global," tuturnya.
Pencapaian itu, tak lepas dari kegigihan kinerja pimpinan daerah, tenaga kesehatan juga pihak terkait lainnya.