Virus Corona di Kutim
Tambah Lagi 66 Pasien Positif Corona, Angka Covid-19 di Kutim Sentuh 1.003 Orang
Pertambahan pasien terkonfirmasi positif covid-19 di wilayah Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur, kembali mengangetkan semua pihak.
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pertambahan pasien terkonfirmasi positif covid-19 di wilayah Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur, kembali mengangetkan semua pihak.
Karena dalam satu hari terjadi penambahan, 66 kasus positif Corona atau covid-19.
Data yang disuguhkan laman corona.kutaitimurkab.go.id menuliskan jumlah total pasien terkonfirmasi covid -19 di wilayah Kutai Timur, mencapai 1.003 orang.
Sementara pasien sembuh masih di angka 681 orang dan yang dinyatakan meninggal 13 orang.
Baca Juga: Epidemiolog UI Sebut Vaksin yang Lebih Aman dan Tanpa Efek Samping adalah Protokol 3M
Baca Juga: Ada Penambahan Laboratorium, Pemerintah Indonesia Terus Optimis dalam Penanganan Covid-19
Dari data sebaran kasus, ada tiga kecamatan yang masuk dalam zona merah. Yakni kecamatan Sangatta Utara dengan jumlah pasien positif 740 orang, Sangatta Selatan 149 orang dan Kecamatan Bengalon sebanyak 51 pasien positif.
Sementara Kecamatan Muara Wahau masuk dalam zona orange dimana jumlah pasien terkonfirmasi positif hanya 18 orang dan 16-nya sudah dinyatakan sembuh.
Sisanya, 13 kecamatan lainnya, masuk dalam kategori zona kuning dengan pasien terkonfirmasi berjumlah kurang dari 10 orang dan Kecamatan Sandaran yang merupakan kecamatan pesisir terluar, masuk dalam kategori zona hijau dengan nihil pasien terkonfirmasi positif.
Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Saat Ini dalam Persentase Terkecil, Sudah Banyak yang Sembuh
Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Saat Ini dalam Persentase Terkecil, Sudah Banyak yang Sembuh
Baca Juga: Dokter Reisa Beberkan 2 Hal yang Bisa Dilakukan Warga dalam Penanganan Covid-19
Baca Juga: UPDATE Pasien Covid-19 di Indonesia yang Sembuh Capai 80 Persen, Kasus Aktif Corona Menurun
Kadis Kesehatan Kutai Timur, dr H Bahrani Hasanal mengatakan tren peningkatan jumlah pasien positif covid-19, seiring dengan banyaknya pemeriksaan terhadap kontak erat pasien yang sudah terlebih dulu dinyatakan positif.
Mereka yang berada di sekeliling pasien, dan melakukan kontak erat, seperti berbicara dalam satu ruangan dengan jarak kurang dari 1 meter dalam waktu lebih dari 15 menit, bisa disebut kontak erat.
Begitu juga bila bersalaman, atau berpegangan tangan.
Umumnya kontak erat yang ikut terpapar adalah keluarga dekat. Satu keluarga misalnya, si bapak terpapar, tapi tidak tahu dirinya terpapar.
Ia bercengkrama dengan sang istri juga anaknya, mereka bisa ikut terpapar. Kemudian kalau ada orang tuanya, bisa juga terbilang kontak erat.
"Sudah berapa orang yang terpapar dari satu orang yang awalnya tidak diketahui kalau dia terpapar virus corona,” ungkap Bahrani.
Selain kontak erat, lanjut Bahrani, sebagian pasien terkonfirmasi positif adalah karyawan swasta pelaku perjalanan.
Sesuai edaran Bupati Kutai Timur, semua pelaku perjalanan yang masuk ke Kutim harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari dengan dua kali melakukan rapid test, atau isolasi mandiri selama lima hari, kemudian melakukan swab test.
Setelah hasil rapid test non reaktif sebanyak 2 kali dan hasil swab negatif sebanyak dua kali, baru boleh kembali bekerja dan bergabung dengan rekan-rekan di lokasi kerja.
Untuk perusahaan swasta selama ini mengikuti prosedur yang ada. Para pekerja pelaku perjalanan yang datang ke Kutai Timur, harus swab di Kutai Timur.
Setelah hasilnya negatif, baru bisa kembali bekerja. Meski, umumnya sebelum berangkat ke Kutai Timur, sudah rapid test atau swab di daerah asal.
"Terutama mereka yang berasal dari luar pulau,” ujarnya.
Pencegahan virus Corona menurut WHO
Menurut WHO, Langkah-langkah perlindungan dari virus Corona adalah tetap mengetahui informasi terbaru tentang wabah covid-19.
Hal tersebut tersedia di situs web WHO atau melalui otoritas kesehatan publik nasional dan lokal.
Cara mencegah kemungkinan terinfeksi covid-19 adalah dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana seperti berikut ini:
1. Cuci tangan teratur
Secara teratur dan menyeluruh bersihkan tangan Anda dengan gosok berbasis alkohol atau cuci dengan sabun dan air.
Alasannya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan gosok tangan berbasis alkohol dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan.
2. Sosial distancing
Pertahankan jarak setidaknya 1 meter dari siapa saja yang batuk atau bersin.
Ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus.
Jika terlalu dekat, maka tetesan air bisa terhirup, termasuk virus covid-19 jika orang tersebut menderita batuk.
3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
Tangan menyentuh banyak permukaan dan dapat terpapar virus.
Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut.
Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat sakit.
Pastikan orang-orang di sekitarmu, mengikuti 'kebersihan pernapasan' yang baik.
Ini berarti menutupi mulut dan hidung dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat batuk atau bersin.
4. Segera buang tisu bekas
Karena tetesan yang tertampung pada tisu bisa menyebarkan virus.
Dengan mengikuti kebersihan pernapasan yang baik, maka bisa melindungi orang-orang di sekitarmu dari virus seperti flu dan covid-19.
5. Tetap di rumah jika merasa tidak sehat
Jika mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu dan ikuti arahan otoritas kesehatan setempat.
Otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah setempat.
Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan bisa dengan cepat mengarahkan ke fasilitas kesehatan yang tepat.
Ini juga akan melindungimu dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.
Ikuti perkembangan covid-19 terbaru (kota atau area lokal di mana covid-19 menyebar luas).
Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut terutama untuk orang yang lebih tua atau menderita diabetes, penyakit jantung, atau paru-paru.
Karena memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena covid-19 di salah satu area ini.
Pemerintah melalui Satgas covid-19 terus mensosialisasikan gerakan 3M yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak serta menghindari kerumunan.
Hal tersebut penting dalam rangka mencegah penularan virus Corona.
(TribunKaltim.co/Sarita)