Penanganan Covid

Ada Penambahan Laboratorium, Pemerintah Indonesia Terus Optimis dalam Penanganan Covid-19

Ada penambahan Laboratorium, Pemerintah Indonesia terus optimis dalam penanganan Corona atau covid-19

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/IKBAL NURKARIM
ILUSTRASI Tim medis melakukan pemeriksaan swab di Lab Kesda Berau beberapa waktu lalu. Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan covid-19, Laboratorium untuk pengujian sampel spesimen tersebut telah mencapai 377 lab dalam kurun waktu tujuh bulan terakhir ini. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Ada penambahan Laboratorium, Pemerintah Indonesia terus optimis dalam penanganan Corona atau covid-19.

Pemerintah Indonesia terus optimis dalam upaya penanganan covid-19 di Tanah Air.

Adapun hal itu diwujudkan dengan berbagai upaya, seperti salah satunya adalah melalui peningkatan kapasitas pemeriksaan spesimen dan memperbanyak laboratorium untuk pengujian sampel di beberapa wilayah di Indonesia.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan covid-19, Laboratorium untuk pengujian sampel spesimen tersebut telah mencapai 377 lab dalam kurun waktu tujuh bulan terakhir ini.

Baca Juga: Kabar Vaksin Corona akan Diberikan Secara Gratis? Bio Farma Angkat Bicara

Baca Juga: BREAKING NEWS Tambang Emas Sekatak Kaltara Telan Korban, 5 Penambang Dilaporkan Tertimbun

Adanya penambahan lab tersebut diharapkan dapat mempercepat upaya tracing dan testing pasien covid-19, sehingga penanganan covid-19 dapat lebih dioptimalkan.

“Tambah 3 lagi atau 4 lagi Pak, Tomi, jadi sekitar 377 laboratorium,” ujar Ketua Satgas Penanganan covid-19 Doni Monardo dalam dialog bertajuk “Keseimbangan Baru Penanganan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi” yang dipandu oleh Tim Komunikasi Publik Satgas Penanganan covid-19, Suryopratomo di Media Center Satgas Penanganan covid-19, Jakarta, Kamis (22/10/2020).

Adapun menurut Doni, dengan bertambahnya laboratorium tersebut maka rata-rata pemeriksaan spesimen telah mencapai 270 ribu spesimen dari sekitar 33 ribu orang per hari.

Intinya, setiap satu orang tersebut dapat diambil sampelnya lebih dari satu.

Dengan kata lain, angka rata-rata pemeriksaan spesimen tersebut berada pada posisi 82,51 persen dari yang ditargetkan Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ).

Baca Juga: Wapres Maruf Amin Beber Sejak Zaman Nabi Ada Pandemi, Ada Pola Pentingnya Cuci Tangan

Baca Juga: Bukan Teori Semata, Kemendikbud Meminta Mahasiswa Sosialisasikan Protokol 3M Tangkal Corona

Data tersebut sekaligus menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia serius dan terus optimis dalam meningkatkan kapasitas pemeriksaan spesimen untuk penanganan covid-19 di Tanah Air.

"Dari standar yang ditetapkan WHO. Dan sekarang, sudah berada pada posisi, 82,51%. Sebuah angka yang, harus akui, cukup membanggakan,” jelas Doni.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved