Penanganan Covid

Epidemiolog UI Sebut Vaksin yang Lebih Aman dan Tanpa Efek Samping adalah Protokol 3M

Konsep protokol 3M merupakan vaksin yang mujarab serta aman dan tanpa efek samping dalam penanganan virus Corona atau covid-19 di Indonesia.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
ILUSTRASI - Jaga jarak dan gunakan pelindung diri masker dalam rangka tangkal penyebaran virus Corona saat beraktvitas belanja di luar rumah, di Hypermart Plaza Balikapan Jalan Jenderal Sudirman Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur, Sabtu (23/5/2020) sore. TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Konsep protokol 3M merupakan vaksin yang mujarab serta aman dan tanpa efek samping dalam penanganan virus Corona atau covid-19 di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menilai gerakan protokol 3M (Memakai masker, cuci tangan, menjaga jarak) dianggap jitu.

Sebab kata dia, protokol 3M merupakan cara yang efektif dalam menekan angka penularan Corona atau covid-19.

Pandu menyebut gerakan protokol 3M merupakan vaksin yang mujarab serta aman dan tanpa efek samping.

Baca Juga: Kabar Vaksin Corona akan Diberikan Secara Gratis? Bio Farma Angkat Bicara

Baca Juga: BREAKING NEWS Tambang Emas Sekatak Kaltara Telan Korban, 5 Penambang Dilaporkan Tertimbun

"Kita bisa melihat bahwa menggunakan masker, menjaga jarak dan sebagainya itu juga merupakan suatu vaksin yang sekarang bisa mencegah penularan, lebih aman, dan tidak ada efek sampingnya," ucap Pandu dalam webinar Proyeksi Kasus covid-19 dan Evaluasi PSBB yang disiarkan channel Youtube KGM Bappenas, Jumat (23/10/2020).

Menurut Pandu, gerakan protokol 3M merupakan kunci untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Dibanding menunggu vaksin yang belum pasti kehadirannya.

Baca Juga: Wapres Maruf Amin Beber Sejak Zaman Nabi Ada Pandemi, Ada Pola Pentingnya Cuci Tangan

Baca Juga: Bukan Teori Semata, Kemendikbud Meminta Mahasiswa Sosialisasikan Protokol 3M Tangkal Corona

Pandu menekankan pentingnya perubahan perilaku masyarakat untuk taat dalam menjalankan protokol 3M.

"Ini yang kita harus andalkan sekarang. jangan mengharapkan sesuatu yang belum ada. Jadi kita ketat kan karena ini kan masalah behaviour," ucap Pandu.

Seorang anak mencuci tangan menggunakan wastafel kran injak PT PAM Lyonnaise Jaya ( Palyja) yang terdapat di Rusunawa Pesakih, Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (15/10/2020). Menyambut hari cuci tangan sedunia yang jatuh setiap 15 November, Palyja membagikan westafel kran injak di 13 kelurahan dan 4 rumah susun di Jakarta. Tribunnews/Irwan Rismawan
Seorang anak mencuci tangan menggunakan wastafel kran injak PT PAM Lyonnaise Jaya ( Palyja) yang terdapat di Rusunawa Pesakih, Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (15/10/2020). Menyambut hari cuci tangan sedunia yang jatuh setiap 15 November, Palyja membagikan westafel kran injak di 13 kelurahan dan 4 rumah susun di Jakarta. Tribunnews/Irwan Rismawan (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Sejak awal kita harus melakukan komunikasi untuk perubahan perilaku. Kita harusnya sudah sejak awal mengajak masyarakat," tambah Pandu.

Seperti diketahui, saat ini Pemerintah lewat Satgas covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved