Serunya Mata Najwa Semalam, Fadjroel Rachman Emosi, Tunjuk-tunjuk Wakil BEM SI, Ernest Kritik Jokowi
Serunya Mata Najwa semalam, Fadjroel Rahman emosi lalu tunjuk-tunjuk wakil BEM SI, sedangkan Ernest Prakas mengkritik Presiden Joko Widodo ( Jokowi).
TRIBUNKALTIM.CO - Serunya Mata Najwa semalam, Fadjroel Rachman emosi lalu tunjuk-tunjuk wakil BEM SI, sedangkan Ernest Prakasa mengkritik Presiden Joko Widodo ( Jokowi).
Sungguh seru acara Talkshow Mata Najwa tadi malam, Rabu (28/10/2020).
Mengangkat tema "Unjuk Sumpah Anak Muda," Najwa Shihab menghadirkan narasumber dari Badan Eksekutif Mahasiswa ( BEM), sineas yang juga komedian Ernest Prakasa, dan Jubir Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman.
Baca juga: Megawati Sindir Milenial, Ernest di Mata Najwa, Narasi TV: Mungkin Terlalu Bersemangat sehingga Lupa
Baca juga: Masa Lalu Jubir Jokowi Diungkap Habis di Mata Najwa, Direktur YLBHI Serang Balik Fadjroel soal Demo
Baca juga: Mata Najwa Bongkar Misteri Gerombolan Pembakar Halte Sarinah, Jubir Jokowi: Lapor Polisi & Mahfud MD
Baca juga: Tak Sadar Sudah On Air Ucapan Rocky Gerung Soal Rektor UI Bocor di Mata Najwa, Enggan Minta Maaf
Juru bicara Presiden Jokowi Fadjroel Rachman marah dan tunjuk-tunjuk Ketua BEM Universitas Negeri Yogyakarta Bayu Septian saat ada presenter Najwa Shihab.
Ada juga sentilan komedian yang juga sutradara Ernest Prakas ke tim relawan Jokowi.

Cek selengkapnya di sini:
1. Kata Ernest Soal kebebasan Bicara
Bermula saat Najwa Shihab menanyakan kebebasan berpendapat selama masa kepemimpinan Jokowi ke Ernest Prakasa.
"Saya ingin ke Ernest Prakasa, komika, sineas. Juga merasa seperti itu. Itu yang Anda tangkap juga Ernest? Takut menyatakan pendapat dan takut bersuara hari-hari ini?" tanya Najwa.
Ernest menjawab, kini membatasi diri dan semakin berhati-hati dalam menyampaikan pendapat.
"Kalo takut, nggak. Tapi mungkin lebih pada berhati-hati. "
Baca juga: Dipermalukan Fadli Zon di ILC Tadi Malam, Inilah Sosok Prof Henri Subiakto, Bukan Orang Sembarangan
Baca juga: 20 Kata Mutiara Ucapan Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H, Bisa Kirim Langsung di FB, WA dan IG
Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Maulid Nabi 2020, Tinggal Copy dan Dikirm via Facebook, WhatsAp dan IG
Baca juga: KEPASTIAN Pembukaan Prakerja Gelombang 11 dengan Login www.prakerja.go.id dan Jadwal, Penjelasan KCK
2. Sentilan ke Presiden
Dia melanjutkan dirinya ingin menyampaikan uneg-uneg soal kebebasan berpendapat.
Termasuk ke pihak pemerintahan Jokowi seakan tak berpihak ke masyarakat. Sekali bicara bisa berurusan dengan polisi.
"Saya mau sampaikan uneg-uneg, mumpung ada bang Fadjroel di sini,"
"Gini yah, kadang-kadang kita merasa rakyat Indonesia merasa dengan media sosial sekarang, ini menjadi mengerikan karena kadang-kadang tiba-tiba kita dilaporin ke polisi,"
"Yang ngelaporin sih memang bukan pak Jokowi tapi relawan Jokowi," jelas Ernest.
Dia menyarankan seharusnya Jokowi menegur aksi orang yang membelanya jika melakukan aksi yang tak seharusnya.
"Nah sebagai yang direlawani, kalau nggak setuju sama kelakuan relawannya ya mbok ngomong, maksud saya gitu,"
Sebaliknya Ernest meminta Presiden tidak lepas tangan begitu saja.
"Jangan 'Ah itu kan relawan saya, buka saya'. Ya nggak bisa juga dong!"
"Kalau misalnya saya ada relawan Ernest Prakasa kelakuannya saya nggak setuju, saya sentil kupingnya gitu,"
"Jadi buat saja kebebasan pendapat saat ini memang secara formal diizinkan. Tapi di represifitas nggak diketahui," katanya.

3. Debat Jubir dan Perwakilan Mahasiswa
Jubir Jokowi Marah
Selanjutnya Najwa Shihab kemudian mempertanyakan komitmen mahasiswa dalam melaksanakan aksi saat kenyataan kebebasan dibatasi.
"Saya ingin ke Bayu. Bayu ini membuat menjadi berfikir dua kali kalau mau melakukan aksi atau seberapa jauh ini mempengaruhi teman-teman di lapangan," tanya Najwa.
"Pertama, dengan idealismenya mahasiswa, sama sekali kita tidak takut terhadap represifitas yang ada di lapangan maupun di luar lapangan," kata Bayu yang jadi perwakilan BEM se-Indonesia.
Menurutnya, setelah aksi, teman-temannya sering kali diteror.
"Cuma di sini saya ingin menyampaikan yang disampaikan oleh pak Fadjroel tadi bahwasanya kita diberikan kebebasan buat berpendapat dan seterung. Sebetulnya represifitas yang terjadi bukan hanya di lapangan ketika kita aksi. Tapi pascaksi pun, sebelum aksi pun itu terdapat represifitas,"
"Kawan-kawan kita di daerah menyampaikan pascaaksi mereka diteror. Ada yang disodorkan senjata," kata Bayu.
Dia kemudian mencontohkan sejumlah kasus tindakan represif terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
4. Anak Buah Jokowi Marah dan Tunjuk-tunjuk Perwakilan Mahasiswa
Seakan memojokkan pemerintah, anak buah naik pitam.
Dirinya yang tersambung via online tetiba marah dan tunjuk-tunjuk sambil menyela pembicaraan Bayu.
"Kebanyakan dari fasilitas publik di Jakarta karena aksi itu, Rp 65 miliar. Kalau Anda diminta pertanggungjawaban, apa yang Anda lakukan?" tanya Fadjroel sambil tunjuk-tunjuk.
Langsung dijawab Bayu. "Pak Fadjroel, kita bukan berfokus pada perusakan yang ada. Ketika memang ada kerusakan yang terjadi, silahkan ditindaki dengan hukum yang ada," tegas Bayu.
Baca juga: Liga Europa, Prediksi Susunan Pemain AC Milan vs Sparta Praha, Stefano Piolo Kecanduan Ibrahimovic
Baca juga: CEO AC Milan Ingin Bangun Dinasti Baru, Tiru Cara Paolo Maldini Saat Rekrut Pemain Baru
Baca juga: Peserta Lulus Wajib Unggah 9 Dokumen Ini ke sscn.bkn.go.id, Daftar 64 Link Pengumuman CPNS 2019
Baca juga: Liga Italia, Junior Ronaldo Tampil Menawan di AC Milan, Bintang Muda Lahir dari Tangan Dingin Pioli
5. Bocoran Sosok Pembakar Halte Sarinah
Salah satu peristiwa yang menghebohkan masyarakat terkait demonstrasi di Jakarta yakni adanya pembakaran halte bus di daerah Sarinah.
Hal tersebut dicurigai bukanlah ulah mahasiswa melainkan oknum luar yang sengaja masuk dan melakukan pembakaran ke fasilitas umum itu.
Hal ini kemudian dianalisis oleh tim narasi dibuktikan dengan dengan penggalan Video tertentu dari berbagai sudut pandang.
6. Video
(RASNIGANI/TRIBUNTIMUR)