Virus Corona di Kukar

Tak Mengenal Hujan dan Cuaca Panas, Petugas Pemakaman Pasien Covid-19 di Kukar Siap Bertugas 24 Jam

Tak dimungkiri, peran petugas penggali makam pasien covid-19 di Kabupaten Kutai Kartanegara ( Kukar ), Provinsi Kalimantan Timur, sangat penting

Penulis: Aris Joni | Editor: Budi Susilo
HO/PROKOM HUMAS SETKAB KUKAR
Ilustrasi suasana pemakaman pasien covid-19 di Kukar yang meninggal dunia beberapa waktu lalu. Tak dimungkiri, peran petugas penggali makam pasien Corona atau covid-19 di Kabupaten Kutai Kartanegara ( Kukar ), Provinsi Kalimantan Timur, sangat penting dan perlu dihargai. 

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Saat Ini dalam Persentase Terkecil, Sudah Banyak yang Sembuh

Baca Juga: Dokter Reisa Beberkan 2 Hal yang Bisa Dilakukan Warga dalam Penanganan Covid-19

Baca Juga: UPDATE Pasien Covid-19 di Indonesia yang Sembuh Capai 80 Persen, Kasus Aktif Corona Menurun

Namun, saat TribunKaltim.co, menanyakan apakah sekitar Rp 200 ribuan per orang, dirinya memperkirakan sekitar besaran tersebut untuk per orangnya. Bahkan, ia juga menambahkan bahwa para petugas tersebut juga mendapatkan asupan vitamin atau obat-obatan dari Satgas Gugus Tugas.

“Kalau untuk besarannya saya kurang tau persis, bisa segitu (Rp 200 ribu) bisa juga lebih per orangnya,” terang Sunggono.

Namun ucap dia, besaran honor tersebut bukan menjadi patokan petugas dalam menjalankan tugasnya, karena petugas pemakaman tersebut kerjanya tidak mengingat waktu, bahkan bisa sampai 7-8 jam sesuai permasalahan yang dihadapi mereka di lapangan.

“Jadi kalau masalah uang prosesi ya relatif kalau dibilang besar atau sedikit. jadi lebih ke beban tugasnya yang harus lebih di hargai,” pungkasnya.

Ia menambahkan, tugas para petugas pemakaman covid-19 yang ekstra itu ketika petugas harus menangani kasus pasien meninggal lebih dari satu orang dan tempatnya berbeda serta berjauhan.

“Jadi yang mandikan, mengkafani hingga menguburkan beda-beda juga orangnya,” tutupnya.

Pentingnya terapkan protokol 3M

Mendagri RI Tito karnavian mengingatkan pentingnya menerapkan protokol kesehatan.

"Konsep protokol kesehatan, pasang kain masker, jaga jarak, cuci tangan, ini betul-betul harus diterapkan. Kerawanan mungkin akan terjadi di tempat-tempat wisata," kata Tito.

Baca Juga: Ada 6 Klaster Pelaku Kerusuhan dalam Demonstrasi UU Cipta Kerja, Peneliti Senior LIPI Membeberkan

Baca Juga: Harap tak Ada Lagi Demo UU Cipta Kerja, Walikota Balikpapan Rizal Effendi Dekati Rektor Kampus

Pemerintah lewat Satgas covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (Memakai masker, rajin mencuci tangan, selalu menjaga jarak).

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved