Isi Pidato Macron Tuai Polemik, Ustadz Adi Hidayat Ikut Bereaksi 'Sekarang Ada Penyakit Macronisme'
Ustadz Adi Hidayat menjadi salah satu tokoh yang turut menyoal pernyataan Emmanuel Macron
TRIBUNKALTIM.CO - Komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron beberapa waktu lalu menimbulkan polemik.
Umat Islam di seluruh dunia bereaksi keras terhadap pernyataannya yang dianggap kontroversial.
Ustadz Adi Hidayat menjadi salah satu tokoh yang turut menyoal pernyataan Emmanuel Macron
Ustadz Adi Hidayat angkat suara terkait pernyataan presiden Perancis, Emmanuel Macron beberapa waktu terakhir yang menjadi sorotan umat Islam.
Memulai pernyataannya, Ustadz Adi Hidayat mengatakan, kalau anda menemukan golongan orang beriman, tapi perbuatannya merusak dan yang berbahaya merusak keislaman dirinya dan orang lain.
''Saya ambil contoh begini. Orang mulai ingin tampil baik, dengan nilai keislamannya. Dia mulai tahajud, dia mulai puasa, dia mulai ingin konsisten untuk bersedekah, dia mulai menghafal Quran, tiba-tiba datang seseorang berkata saya beriman, saya mukmin tapi menyoal itu semua,'' kata Ustadz Adi Hidayat.
''Kalau saya istilahkan di kekinian, itu terjadi virus atau pemikiran atau cara berfikir macronisme. Itu presiden Perancis itu Emmanuel Macron. Jadi sekarang ada penyakit Macronisme,'' ungkapnya.
Baca juga: Tegas,Pemerintah Belgia Pecat Guru Tunjukkan Kartun Nabi Muhammad, Beda dari Presiden Prancis Macron
Baca juga: Masa Sanggah Tak Lolos CPNS 2019 Hanya 3 Hari! Ini Cara Mengajukan Sanggahan, Login sscn.bkn.go.id
Baca juga: Video Air Laut Genangi Jalan di Kota Izmir Usai Gempa M7 Guncang Turki, Terdeteksi 277 Gempa Susulan
UAH mengatakan Macronisme adalah menggeneralisir segala sesuatu perbuatan pada kelompok komunitas tertentu.
''Kejadian kemarin di Perancis seperti kita ketahui bersama, ada tindak kekerasan karena kondisi tertentu dan kita tidak sepakat dengan semua jenis kekerasan,'' tegasnya.
''Silahkan diproses dengan segalanya. Hukum bisa berlaku dalam konteks keduniaan. Allah melihat dengan konteks yang lain,'' ujarnya.
Ustadz Adi Hidayat menegaskan, aemua jenis kekerasan kita tolak. Dudukkan masalah itu pada tempatnya.
''Tapi ingat kekerasan itu sifatnya bisa banyak. Bagi orang Islam, menghina Rasulullah SAW itu kekerasan yang sangat keji,'' tegasnya.
''Menggambarkan Nabi SAW lewat kartun, lewat sesuatu yang buruk itu kekerasan. Kekerasan itu ada verbal, ada kekerasan yang langsung, dengan gambar tertentu tindakan tertentu, bukan hanya fisik,'' kata UAH.
UAH menegaskan, bagi umat Islam, menghina Rasulullah SAW, menampilkan dengan tampilan yang buruk, gambarkah, itu kekerasan yang sangat melukai.
''Karena itu, tidak ada kebebasan mutlak. Semua diikat,'' katanya.