Pernyataan Emmanuel Macron Undang Kontroversi, Ustadz Adi Hidayat : Sekarang Ada Penyakit Macronisme

Ustadz Adi Hidayat menjadi salah satu tokoh yang turut menyoal pernyataan Emmanuel Macron

Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Rafan Arif Dwinanto
zikrievideo
Ustadz Adi Hidayat. 

Tapi yang paling dahsyat adalah ketika satu pelaku melakukan perbuatan buruk, kemudian digeneralisir.

''Semua orang Islam punya masalah. Islam sedang krisis. Mungkin diri anda yang krisis. Cuman anda bawa-bawa orang Islam. Ini yang jadi persoalan,'' katanya.

''Jadi kalau pecinya nggak masuk ke kepala, jangan pernah disoal kepalanya. Jangan potong kepalanya. Pecinya yang diperbaiki. Jadi kalau ada satu yang salah, jangan digeneralisir,'' paparnya.

UAH mencontohkan ada satu kampus di Indonesia. Lalu ada oknum di dalamnya korupsi.

''Apa anda katakan semua anak kampus itu koruptor?,'' katanya.

UAH kemudian menyampaikan contoh yang lain. Ada orang warga Perancis, dan tidak semua orang Perancis seperti ini.

''Ini yang membedakan kita dengan penyakit Macronisme tadi,'' katanya.

UAH melanjutkan, ada seorang Perancis dia memenggal 305 masa depan anak kecil. Seorang pedofil.

''Dia berbuat suatu yang buruk, dia berbuat pedofil kepada 305 anak Indonesia. Anda bayangkan,'' katanya.

Tapi indahnya orang Indonesia, dahsyatnya kebesaran berfikir.

Baca juga: Tegas,Pemerintah Belgia Pecat Guru Tunjukkan Kartun Nabi Muhammad, Beda dari Presiden Prancis Macron

Baca juga: Mahfud MD Geram Dengan Pernyataan Presiden Prancis Pemeluk Agama Apapun Pasti Marah Jika Dihina

Baca juga: Ikut Boikot Produk Perancis, Arie Untung Buang Koleksi Tas Branded Prancis, Mending Produk UKM Saja

''Masyarakat muslim terbesar di dunia, tidak pernah satupun orang Islam Indonesia mengatakan orang Perancis pedofil. Tidak,'' tegasnya.

''Hanya mengatakan ini oknum. Silakan tindak dengan hukum yang berlaku. Padahal dia telah memenggal 305 masa depan anak-anak itu untuk dewasanya,'' paparnya.

Tapi inilah cara berfikir kita. Tidak pernah menggeneralisir sesuatu sehingga menjadi sesuatu yang luas.

''Ini cara berfikir kita, sehingga kita koreksi dan kita doakan menjadi baik. Tidak harus kemudian kita arahkan pada sesuatu yang kontraproduktif juga,'' katanya.

''Bagi teman-teman, saudari-saudariku yang dari Paris, Perancis, sekitaran yang ada di Indonesia, anda semua diterima dengan baik. Insya Allah kita jadi teman yang baik, bersahabat dengan baik,'' paparnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved