Rawan Lakalantas, Tanjakan Mazda Balikpapan Bakal Dipangkas

Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) mengusulkan untuk mengurangi kecuraman tanjakan yang dikenal sebagai tanjakan Mazda di Kota Balikpapan.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Tanjakan Mazda di Jalan MT. Haryono Balikpapan, kerap terjadi lakalantas akibat terlalu curam.TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) mengusulkan untuk mengurangi kecuraman tanjakan yang dikenal sebagai tanjakan Mazda di Kota Balikpapan.

Pasalanya, salah satu tanjakan di Jl. MT Haryono, itu terlalu curam.

Banyak kasus lakalantas berujung maut, terjadi di jalan terjal tersebut.

Dari informasi yang didapat, rencananya BBPJN akan memulai pengerjaan jalan tersrbut di tahun 2021, mendatang.

Baca Juga: November, Maxone Hotel Balikpapan Berikan Diskon untuk Tamu Berzodiak Scorpio

Baca Juga: Hari Ketiga Pencarian Korban Hilang Kecelakaan Kapal di Balikpapan, Belum Ada Tanda-tanda

Baca Juga: Pembangunan Fisik Jembatan Pulau Balang Selesai, Akses Penghubung ke Balikpapan Masih Jadi Kendala

Kepala Dinas Perhubungan Balikpapan, Sudirman Djayaleksana menggambarkan rencana pemangkasan.

Sebelumnya, ia menyebut, Dishub Balikpapan sudah membuat kajian terkait tanjakan maut itu.

"Kemiringan itu idealnya tidak lebih dari 7 persen. Sementara di tanjakan Mazda itu kan lebih," ujarnya.

Menurut data yang didapat dari BBPJN, kecuramannya mencapai 26 persen dan jauh di atas angka ideal.

Sudirman menambahkan, pihaknya sudah menyerahkan analisa dan rekomendasi ke BBPJN, untuk mengatasi kecuraman di beberapa titik.

Selain di tanjakan Mazda, ada juga tanjakan di dekat simpangan yang mengarah ke Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome.

Sepengetahuan Sudirman, khusus untuk tanjakan Mazda akan dipangkas separuhnya.

Yakni bagian yang menanjak, atau badan jalan yang mengarah jalan Soekarno-Hatta sedangkan badan jalan sebelahnya, tetap seperti sediakala.

"Itu teknisnya dinas pekerjaan umum (PU), atau teknisnya BBPJN. Kalau dari kita bagaimana agar pengendara yang melintas bisa aman. Kecuramannya tidak membahayakan," urainya.

Sudirman menjelaskan, pemangkasan itu nantinya disesuaikan dengan angka ideal kecuraman dan kemiringan.

Ia mencontohkan pengerjaan pemangkasan tanjakan di daerah Gunung Malang.

"Jadi satu sisi saja. Tadinya kita usulkan dipangkas di kedua sisinya," katanya.

Menurutnya, pemanggakan satu sisi itu berkaitan dengan anggaran. Dinilai lebih efisien dan hemat. Sebab butuh banyak biaya jika harus memangkas keseluruhan tanjakan.

"Secara teknis pemangkasan itu mereka analisa sendiri (PU dan BBPJN). Kalau kajian kami sendiri, itu ada banyak. Dari beberapa tahun yang lalu," ungkapnya.

Baca Juga: Balikpapan Catat 13 Kasus Covid-19 Hari Ini, Turun Dibanding Hari Sebelumya

Baca Juga: Walikota Balikpapan Rizal Effendi Diduga Dukung Kotak Kosong, Ini Kata Pengamat Unmul Herdiansyah

Baca Juga: Diduga Air Pasang, Mobil Terseret Hingga Hampir Tengah Laut Saat Berada di Pantai Swadaya Balikpapan

Pihaknya juga sudah menyerahkan kajian lain terkait usulan-usulan perbaikan jalan nasional. Seperti Jalan MT Haryono, Jalan Sarifuddin Yoes dan Jalan Soekarno-Hatta.

"Kalau Soekarno Hatta itu di simpang Kariangau. Separuhnya jalan (kewenangan) nasional, separuhnya lagi jalan provinsi," imbuhnya.

(TribunKaltim.Co/ Miftah Aulia)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved