Pilkada Bontang

Bontang Masuk Kategori Kuning Soal Indeks Kerawanan Pemilu, Simak Penjelasan Kapolda Kaltim

Kapolda Kaltim, Irjen Herry Rudolf Nahak menegaskan pihaknya telah melakukan pemetaaan kerawanan Pilkada di Kalimantan Timur.

TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI
Kapolda Kaltim, Irjen Pol Herry Rudolf Nahak usai berkunjung ke markas Kodim 0908 Bontang, Selasa (3/11/2020).TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Kapolda Kaltim, Irjen Herry Rudolf Nahak menegaskan pihaknya telah melakukan pemetaaan kerawanan Pilkada di Kalimantan Timur.

"Itu sudah lama. Mabes polri sudah mengeluarkan indeks potensi kerawanan Pilkada untuk seluruh daerah termasuk Kaltim," ungkapnya.

Kota Bontang jadi salah satu di antara wilayah yang menyelenggarakan Pilkada pada tahun 2020.

Polda Kaltim memberikan perhatian khusus kepada Bontang, lantaran bukan masuk daerah kategori aman berdasarkan indeks kerawanan pemilu Korps Bhayangkara.

Baca Juga: Tak Main-main, Sanksi Pidana Dijatuhkan ke Anggota Polri yang tak Netral di Pilkada

Baca Juga: Masa Kampanye Pilkada Kota Samarinda, Ini Kata Kapolresta Samarinda

Baca Juga: Komitmen Menarik, Pasangan Pungkasiadi -Titik Masudah Janji tak Gajian jika Menang Pilkada Mojokerto

Dari penilaian kerawanan, institusi Polri Bontang masuk kategori kuning pada konteks kerawanan Pilkada tersebut.

Pola pengamanan dipastikan Irjen Rudolf berbeda dengan daerah yang masuk dalam kategori aman di momentum Pilkada.

"Bontang kita masukkan ada 2 kategori, ada kategori aman hijau, ada kategori kita sebut dengan rawan. Rawan bukan berarti potensi konflik tinggi, tapi ini kuning. Jadi ada hijau, kuning dan merah. Dia (Bontang) kuning pola pengamannya berbeda dengan yang aman," jelasnya.

Persaingan Pilkada Bontang dianggap seimbang, masing-masing pasangan calon yang berlaga sama kuat dan memiliki basis massa pendukung yang militan.

Fungsi Polri bagaimana kedua kekuatan tersebut tak berbenturan, sehingga menyebabkan keduanya melanggar hukum maupun ketentuan perundang-undangan.

"Yang kuning itu (diukur) berbagai persoalan potensinya, ya, karena lokasinya jauh, karena memang disitu paslon sama-sama kuat. Pendukung sama-sama kuat. Itu harus kita jaga. Sama-sama kuat pendukungnya," bebernya.

Kendati demikian, sampai sejauh ini menurutnya Bontang relatif aman dan kondusif. Meskipun dinamika dan gejolak politik kian memanas belakangan ini.

Jenderal bintang 2 tersebut juga tak menampik telah terjadinya polarisasi atau pembelahan masyarakat. Namun masih dalam ambang aman.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved