Icip Bosque
Cicipi Ayam Bakar Madu Salakilo, Sensasi Sambal Terbuat dari Salak dengan Madu Asli Hutan Kalimantan
Cicipi Ayam Bakar Madu Salakilo, Sensasi Sambalnya Terbuat dari Salak dengan Madu Asli Hutan Kalimantan
Penulis: Cahyo Adi Widananto |
Perlu diketahui, berkat sambel salaknya ini, Riswah Yuni berhasil lolos menjadi pemenang dalam kompetisi Bango
Penerus Warisan Kuliner 2019. Terbayang kan, lezatnya bumbu ayam yang meresap hingga ke tulang lengkap dengan daging ayam yang empuk dan ditemani dengan pedas asamnya sambel salak racikan dari sang owner.
"Sebenarnya racikannya hampir sama kalo sambal, seperti cabai, bawang merah, bawang putih, terasi, gula merah, dan salak. Jadi jika orang pada umunya menggunakan asam untuk menghasilkan asam, kita ganti dengan salak untuk menghasilkan asam," imbuhnya.
Menariknya, meskipun terbilang pedas sambelnya namun citarasa dari salaknya tidak hilang sama sekali.
"Jadi prosesnya adalah, cabai, bawang merah, bawang putih terasi, gula merah ditumis dengan minyak. Kemudian dihaluskan kemudian ditumis kembali dengan tambahan potongan-potongan salak itu sendiri," ujarnya.
Disinggung mengenai menu ayam bakar madu ini, ia mengaku mulai akrab dengan ayam bakar madu sejak 2008. Bahkan sudah sempat memiliki rumah makan.
"Saya sudah pernah ada rumah makan di depan AURI, tapi cuma satu tahun saja," akunya.
Setelah puas membahas mengenai bumbu dan rahasia khusus dari sambal salak, kurang lengkap jika tidak membahas harga dari satu porsi ayam bakar madu tersebut.
Ya, harga satu ayam bakar madu dibanderol dengan harga 25 ribu jika kalian makan di tempat, dan harga Rp 27 ribu jika Anda take away. Eits tentunya sudah gratis minuman es teh lho.
Nah jika kalian penasaran dan ingin segera mencicipi lezatnya ayam bakar madu Salakilo, Anda bisa langsung berkunjung ke Cake and Cafe Salakilo.
Pada saat pandemi seperti ini, kalian bisa berkunjung mulai pukul 08.00 hingga 20.00 WITA. (*)