Megawati Ditantang Debat Pancasila Oleh Mahasiswa di Amerika, Ketua Umum PDIP Beri Tantangan Balik

Megawati Soekarnoputri bercerita mengenai pengalamannya ditantang berdebat oleh para mahasiswa Indonesia saat mengunjungi Amerika Serikat

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri 

TRIBUNKALTIM.CO - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri bercerita tentang pengalamannya saat berada di Amerika Serikat

Ketua Dewan Pengarah BPIP itu mengungkapkan dirinya smepat ditantang berdebat oleh mahasiswa ketika di Amerika Serikat.

Ketika itu mahasiswa ingin berdebat dengan dirinya soal Pancasila.

Megawati Soekarnoputri bercerita mengenai pengalamannya ditantang berdebat oleh para mahasiswa Indonesia saat mengunjungi Amerika Serikat (AS).

Megawati mengatakan para mahasiswa ingin berdebat dengannya soal Pancasila.

Tantangan debat tersebut dibalas Megawati dengan menanyakan apakah mahasiswa tersebut sudah membaca tentang sejarah lahirnya Pancasila.

"Mereka minta diskusi dengan saya urusan Pancasila. Lalu sampai mereka bilang, 'kita musti debat bu'. Lalu saya tanya mudah saja, debat boleh, diskusi boleh. Pertanyaan saya. 'Sudah pernah kah kalian baca yang namanya lahirnya Pancasila 1 Juni 1940?'," tutur Megawati dalam sambutannya pada Dialog Kebangsaan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang digelar secara daring, Selasa (10/11/2020).

Baca juga: PROFIL DAN JEJAK KARIER Habib Luthfi bin Yahya yang Dapat Gelar Doktor Honoris Causa

Baca juga: TERUNGKAP? Sosok Pria di Video Syur Mirip Gisel, Pakar Temukan Bukti Tanda di Pipi: Terlihat Jelas

Baca juga: TERBARU! BLT BPJS Tahap 2 Sudah Ditransfer, Menaker Target BSU Cair 2 Kali Seminggu, Cek Saldo ATM!

Baca juga: NASIB GISELLA Kini, Ini Langkah Polisi Soal Video Mirip Gisel 19 Detik Trending Twitter, Link Diburu

Setelah ditanyakan hal tersebut, Megawati mengatakan para mahasiswa tersebut menjadi terdiam.

Ketua Umum PDI Perjuangan ini mengaku tidak ingin berdiskusi maupun berdebat dengan orang yang belum membaca sejarah Pancasila.

Menurutnya, hal tersebut akan menjadi debat kusir antara keduanya.

"Mereka datang beberapa orang sebagai perwakilan, terdiam. Saya tahu mereka pasti belum baca. Jadi saya bilang, kalau nanti kita mau debat, kalian belum baca, namanya debat kusir, koprol bambu, saya tidak bersedia," kata Megawati.

Dirinya lalu menyarankan agar para mahasiswa mencari informasi mengenai sejarah Pancasila di University of Hawai.

Megawati mengatakan di perpustakaan tersebut banyak buku mengenai Bung Karno yang dapat dipelajari oleh para mahasiswa.

"Saya bilang coba datang ke situ, kamu cari, kamu baca. Saya janji kalau saya ke Amerika lagi, jemputlah saya dengan perjanjian kamu sudah baca," ungkap Megawati.

Akhirnya, pada kesempatan berikutnya ke Amerika Serikat, Megawati kembali bertemu dengan para mahasiswa.

Namun para mahasiswa justru menolak untuk berdebat dengannya.

"Ayo apa yang kami tanyakan kepada saya? Mereka bilang gini. Enggak jadi bu, kita enggak usah debat. Lah kenapa? Karena kami sudah mengerti apa maksud dan isi pidato itu. Jadi? Ya seharusnya seperti itu," pungkas Megawati.

Baca juga: Pilkada Surabaya Memanas, Hasto Bocorkan Risma Panen Intimidasi, Sampaikan Pesan Megawati ke Warga

Baca juga: Blak-blakan, Sorot yang Ngebet Jadi Pengganti Jokowi, Megawati Ajak Tanding Lagi di Pilpres 2024

Baca juga: Syarat PA 212 Jika Megawati dan PDIP tak Ingin Dicap PKI, Novel Bamukmin : Harus Jelas Pembelaannya

Viral Pidato Megawati soal Milenial, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Buka Suara Jelaskan Maksudnya

Viral pidato Megawati Soekarnoputri soal milenial, Sekjen PDI Perjuangan ( PDIP) Hasto Kristiyanto lantas buka suara jelaskan maksudnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menanyakan sumbangsih generasi milenial saat ini yang menurutnya hanya bisa berdemonstrasi.

Salah satunya mereka terlibat dalam demonstrasi penolakan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja dalam beberapa hari terakhir.

Menurut Megawati, sumbangsih generasi milenial terhadap bangsa Indonesia belum terlihat selain melakukan demonstrasi tersebut.

"Anak muda kita jangan dimanja, dibilang generasi kita adalah generasi milenial. Saya mau tanya hari ini apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi membuat kita sudah viral tanpa harus bertatap langsung?" tanya Megawati dalam acara peresmian kantor PDIP secara daring, Rabu (28/10/2020).

"Apa sumbangsih kalian terhadap bangsa dan negara ini. Masa hanya demo saja," lanjut Megawati.

Pidato Megawati ini kemudian viral dan menjadi trending topic di media sosial.

Merespons hal itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menginginkan generasi muda menjadi penentu masa depan bangsa.

Hal itu disampaikan Hasto menjelaskan maksud pernyataan Megawati agar anak muda tak dimanja lantaran hanya bisa berdemonstrasi.

"Ibu Mega berpesan bahwa pemuda penentu masa depan bangsa, harus dilihat kekinian, bagaimana para pemuda-pemudi Indonesia menggembleng diri dan kesemuanya digerakkan oleh semangat untuk membawa kemajuan bagi Indonesia Raya," kata Hasto lewat keterangan tertulis, Jumat (30/10/2020).

"Jadi melihatnya adalah perspektif sekarang. Jika saat ini kita memiliki kaum muda yang hebat-hebat, maka kita akan lebih optimistis menatap masa depan," lanjut Hasto.

"Hasto menembahkan, PDIP juga memiliki semangat untuk menggembleng anak-anak muda menjadi kader bangsa yang tangguh.

Untuk itu, Hasto mengatakan, PDIP senantiasa mengajarkan pada setiap kader mudanya untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, bangga dengan jati diri bangsa, serta memiliki visi terhadap arah masa depan.

"Dengan demikian, ketika Ibu Megawati Soekarnoputri menyampaikan agar generasi milenial tidak dimanjakan. Hal tersebut mengandung semangat dari sosok seorang ibu pejuang, yang terus memikirkan masa depan Indonesia," kata Hasto.

Fahri Hamzah Bela Milenial

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah mengatakan, politisi seharusnya tidak menanyakan apa sumbangsih yang diberikan generasi milenial untuk bangsa dan negara.

Bahkan, menyalahkan generasi milenial atas kondisi demokrasi saat sekarang ini.

Fahri Hamzah
Fahri Hamzah (Tribunnews.com)

Baca juga: MASIH BISA! LINK Tiket Murah Sriwijaya Air SRIWIJAYAAIR.CO.ID Rp 170 Ribu ke Mana Saja dan Ketentuan

Baca juga: Dylan Sada Meninggal Dunia, Percakapan Terakhir Bikin Sahabat Menangis, 4 Fakta tentang Almarhum

Baca juga: MASIH BISA! BURUAN LOGIN eform.bri.id/bpum untuk Cek Nama Penerima Bantuan UMKM dan Cara Daftar BPUM

Hal tersebut disampaikan Fahri Hamzah dalam menanggapi pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mempertanyakan sumbangsih generasi milenial, pada Rabu (30/10/2020).

"Kaum milenial itu tidak bisa disalahkan, mereka tumbuh dengan zaman dan kompleksitas yang mempengaruhi, tapi politisi tidak boleh menanyakan apa yang telah mereka lakukan, sebab mereka akan bertanya balik apa yang kalian contohkan kepada kami. Apa yang kita sudah buat cukup untuk menjelaskan kepada mereka?," kata Fahri saat dihubungi, Jumat (30/10/2020).

Fahri mengatakan, sebaiknya para elite politik menyadari bahwa kegagalan berdemokrasi ada pada generasi yang seharusnya menjadi contoh bagi generasi milenial.

"Oleh karena itu, introspeksi paling besar dilakukan oleh politisi, karena politisi yang diberi amanah untuk menjadi political educated, pendidik politik, menjadi pemimpin bangsa. Dia dikasih uang dan anggaran untuk itu," ujarnya.

Lebih lanjut, Fahri menilai, para elite politik saat ini tidak mendominasi iklim demokrasi Indonesia.

Padahal, kata Fahri, hal tersebut merupakan pilihan yang baik agar generasi milenial memiliki alternatif yang baik untuk menyongsong masa depan.

"Jadi kalau harus disalahkan, salahin lah pemimpin dan pemimpin akan bertanggung jawab terhadap keadaan bangsanya, ini introspeksi bagi kita semua terutama yang senior," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Megawati Ditantang Debat Pancasila oleh Mahasiswa di Amerika Serikat, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/11/10/cerita-megawati-ditantang-debat-pancasila-oleh-mahasiswa-di-amerika-serikat.
i

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sekjen PDIP Jelaskan Maksud Megawati soal "Sumbangsih Milenial" dan Tanggapi Megawati, Fahri Hamzah Sebut Seharusnya Elite Politik Introspeksi

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved