Kesaksian Jurnalis BBC di Gedung Putih, Menjelang Donald Trump Dinyatakan Kalah dalam Pilpres AS
Reporter BBC, Tara McKelvey, mendeskripsikan apa yang terjadi di Gedung Putih dan Donald Trump, pada detik-detik setelah hasil Pemilihan Presiden AS
Trump menoleh, melihat Tara dan jurnalis lainnya di area khusus media. Dia mengacungkan jempol tangannya kea rah wartawan.
Tara melihat tanda itu isyarat setengah hati. Trump tidak mengangkat tangannya tinggi-tinggi atau menjabat tangan, seperti yang sering dilakukannya.
Kejutan-kejutan Donald Trump Sesudah Kalah
Baik di Gedung Putih atau di klub golf, Trump tidak pernah goyah. Dia membuat klaim yang tidak berdasar tentang kecurangan pilpres. Trump berkeras klaimnya akan dibenarkan.
Pagi itu, Trump mengunggah cuitan tentang suara yang 'diterima secara ilegal'. Sorenya, dia mengeluarkan cuitan dengan huruf kapital, "SAYA MENANGKAN PEMILIHAN."
Namun itu adalah Trump yang tampak di Twitter. Trump yang dilihat Tara meninggalkan kesan berbeda. Saat Trump masuk Gedung Putih lewat pintu samping sore itu, menurut Tara McKelvey, kesombongannya hilang.
Donald Trump akan tetap menjabat hingga 20 Januari, ketika dia akan menyerahkan pekerjaan itu kepada penggantinya dan bergabung dengan klub eksklusif mantan presiden AS. Jadi apa selanjutnya untuk politisi dan pengusaha bisnis itu?
Apa yang terjadi sesudah hari itu, tetap meninggalkan sejumlah kejutan. Trump tetapo menolak kemenangan Biden. Ia bertekad melawan hingga Mahkamah Agunga atas hasil Pilpres AS.
Kejutan terbaru, Donald Trump memecat Menteri Pertahanan Mark Esper. Pemberhentian Esper diumumkan lewat cuitan di akun Twitternya, Selasa (10/11/2020).
Trump menunjuk Christopher C Miller, Direktur Pusat Kontraterorisme AS. Chris Miller akan bertindak sebagai Pejabat Menhan AS.
“Chris (Miller) will do a great job! Mark Esper has been terminated,” tulis Trump di akun Twitternya. Ia menulis “great” dalam huruf kapital. Trump seperti berusaha memberi tekanan terkait pemecatan Mark Esper.
Sejumlah pengamat politik menganalisis masa depan Donald Trump, yang menolak kalah. Trump sosok yang sangat berbeda. Ia tidak lazim di sejarah kepresidenan AS.
Jimmy Carter setelah pensiun, aktif di lembaga kemanusiaan. George W Bush memilih menghabiskan waktu melukis. Tapi Trump tidak pernah menjadi politisi tradisional.
"Donald Trump telah melanggar banyak norma sebagai presiden," kata Tim Calkins, profesor pemasaran di Sekolah Manajemen Kellogg Universitas Northwestern dikutip dari situs berita BBC.co.uk, Rabu (11/11/2020).
"Tidak terpikirkan Donald Trump akan bertindak seperti mantan presiden mana pun yang pernah kami lihat," lanjutnya. Calkins mengutarakan sejumlah kemungkinan yang akan terjadi.
Trump Potensi Maju Lagi di Pilpres AS 2024
Pertama, Trump bakal mengikuti jejak Grover Cleveland. Presiden AS ini kalah, dan kembali bertarung empat tahun kemudian untuk masa jabatan kedua.
Cleveland adalah satu-satunya presiden yang meninggalkan Gedung Putih dan kembali empat tahun kemudian, menduduki jabatan puncak pada 1885. Ia kemudian kembali ke Gedung Putih pada 1893.
Konstitusi AS menetapkan "tidak ada orang yang akan dipilih untuk jabatan Presiden lebih dari dua kali", tetapi tidak ada istilah berturut-turut.
Mantan asistennya menyarankan Trump agar menempuh cara ini. "Saya benar-benar akan memasukkannya ke daftar orang-orang yang kemungkinan akan mencalonkan diri pada 2024," kata mantan kepala staf Gedung Putih, Mick Mulvaney.
Trump jelas menyukai kampanye yang riuh rendah, dan dia menerima 71,5 juta suara di pemilihan. Ini ekor total kandidat yang kalah, dan jelas menunjukkan basis dukungan signifikan di AS.
Kemungkinan berikutnya, Trump kembali ke kerajaan bisnisnya. Sebelum menjadi politisi, Trump adalah maestro real estate, bintang reality televisi, dan duta mereknya sendiri.
The New York Times melaporkan Trump memiliki lebih dari $ 400 juta (£ 300 juta) pinjaman yang akan jatuh tempo dalam beberapa tahun mendatang. Trump menyebut utang itu mewakili sebagian kecil kekayaan bersihnya.
Trump Organization memiliki banyak hotel dan lapangan golf. Ada properti bermerek Trump di Mumbai, Istanbul, dan Filipina, dan tentu saja Washington DC. Trump punya lapangan golf di AS, Inggris, Dubai, dan Indonesia.
Tetapi jika itu yang dipilih Trump pada Januari, dia memiliki banyak pekerjaan di depannya. Banyak usaha bisnisnya berada di industri perjalanan dan rekreasi, yang tedampak pandemi virus corona.
Forbes melaporkan kekayaan Trump bisa mencapai $ 1 miliar karena Covid-19. Berdasarkan dokumen pajak selama dua dekade yang dilihat New York Times, surat kabar itu juga melaporkan kerugian kronis dan tahun-tahun penghindaran pajak oleh Trump.
Atas laporan itu, Trump mengatakan dia tidak membayar pajak penghasilan sama sekali dalam 10 dari 15 tahun, sebagian besar karena kerugian lebih banyak daripada uang yang dia hasilkan.(Tribunnews.com/BBC/Time/Guardian/xna)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Detik-detik Setelah Donald Trump Kalah di Pilpres AS, Kesaksian Reporter BBC di Gedung Putih, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/11/11/detik-detik-setelah-donald-trump-kalah-di-pilpres-as-kesaksian-reporter-bbc-di-gedung-putih?page=all