Tolak Sawit dan Tambang, Desa Modang Masuk Dalam Program Forest Carbon Partnership Facility

Biro Humas Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melakukan kunjungan jurnalistik selama empat hari mulai Jumat (13/11/2020) sampai Sen

TRIBUNKALTIM.CO/JINO PRAYUDI KARTONO
Kepala Desa Modang, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser Syahrudin menerima kunjungan jurnalistik bersama Biro Humas Pemprov Kaltim, Senin (16/11/2020) kemarin. Pemerintah desa siap mengikuti program penurunan emisi karbon yang dilaksanakan bank dunia. TRIBUNKALTIM.CO/JINO PRAYUDI KARTONO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Biro Humas Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melakukan kunjungan jurnalistik selama empat hari mulai Jumat (13/11/2020) sampai Senin (16/11/2020).

Kunjungan tersebut sekaligus melihat kesiapan desa yang masuk ke dalam program Forest Carbon Partnership Facility (FPCF) Bank Dunia.

Setelah mengunjungi Desa Muara Adang, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, para rombongan mendatangi Desa Modang, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser.

Saat berkunjung ke desa tersebut, rombongan disambut hangat oleh Kepala Desa (Kades) Modang Syahrudin.

Dalam kunjungan tersebut rombongan dibawa menuju ke Kantor Desa.

Syahrudin memaparkan, Desa Modang memiliki luas wilayah 10.020 hektare.

Dari luasan tersebut sekitar 6.000 hektar lahan hijau yang dimiliki desa tersebut.

Dari 6.000 hektare tersebut, pemerintah desa siap menjaga 1.600 hektare demi menjaga kelestarian.

Ia pun sempat bercerita kepada TribunKaltim.co, terkait banyaknya perusahaan yang ingin berinvestasi di desa tersebut.

Perusahaan tambang maupun sawit awalnya ingin menanam investasi untuk penanaman sawit maupun tambang.

Namun ia menolak hal tersebut.

Sebab perusahaan tersebut ingin membabat hutan yang menjadi area konservasi.

Bahkan perusahaan tambang sempat bersikeras kepada pemerintah desa untuk menggali di area Air Terjun Doyam Seriam.

"Di atas bukit air terjun itu ada tambang nikel. Perusahaan kepingin menggali di sana tapi saya tolak keras karena masih berada di kawasan air terjun," ucap Syahrudin.

Baca juga: 2 Kapolda Dicopot Usai Acara Habib Rizieq, Fahri Hamzah : Negara Nggak Boleh Kaget dan Salah Tingkah

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved