Pangdam Jaya tak Takut Dicopot, Masa Lalu Bikin Mayjen Dudung Abdurachman tak Gentar Hilang Jabatan

Mayjen TNI Dudung Abdurachman, menyatakan tak takut jabatannya dicopot terkait langkah tegasnya menangani polemik Habib Rizieq Shihab.

TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat
Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta (Pangdam Jaya) TNI AD, Mayjen TNI Dudung Abdurachman (tengah), seusai apel kesiapan bencana dan pilkada serentak, di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020) pagi. 

Rencana Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 menggelar reuni di Monas dipastikan sulit terselenggara.

Selain Jakarta memerpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB), Pangdam Jaya bersama polisi akan menindak tegas setiap bentuk kerumunan di masa pandemi Virus Corona.

Sebelumnya, Pangdam Jaya Dudung Abdurachman jadi sorotan usai memerintahkan prajurit melepas baliho FPI yang berisi ajakan Revolusi Ahlak bergambar Habib Rizieq Shihab.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memastikan agenda reuni 212 pada Rabu (2/12/2020), batal digelar sesuai dengan penyataan tertulis Front Pembela Islam ( FPI).

"Sudah ada surat pernyataan FPI.

Mereka sudah sanggupi dan ada pernyataan, dia tidak akan lakukan reuni," kata Dudung di Jakarta, Senin (23/11/2020).

Bahkan pembatalan acara reuni 212 juga diperkuat dengan surat imbauan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebab melanggar Perda 88/2020 Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB).

Dudung mengatakan, TNI dan Polri siap mengerahkan pasukan untuk menindak tegas apabila pernyataan pembatalan reuni 212 dilanggar.

"Kalau dia langgar, tidak ada cerita.

Saya dan polisi akan tindak tegas.

Tidak bisa semaunya sendiri," katanya.

reuni 212 sebelumnya dipastikan tidak jadi digelar pada 2 Desember 2020.

Pernyataan itu disampaikan FPI-GNPF U-PA 212 melalui keterangan resmi kepada wartawan.

Alasannya, permohonan untuk menggunakan Monas sebagai lokasi reuni tidak dikabulkan.

"Sehubungan dengan tidak dikabulkannya permohonan kita untuk penggunaan Monas oleh pihak pengelola Monas dan melihat situasi serta kondisi terakhir perkembangan wabah covid-19, maka kami menyampaikan hal-hal sebagai berikut: Pelaksanaan reuni 212 tahun 2020 DITUNDA untuk sementara dengan mengamati pelaksanaan Pilkada Serentak 2020," demikian pernyataan tertulis FPI-GNPF U-PA 212.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved