Edhy Prabowo Sudah Diingatkan Fadli Zon Agar Tak Apriori dengan Susi Pudjiastuti Soal Ekspor Benur

Edhy Prabowo sudah diingatkan Fadli Zon agar tak apriori dengan saran Susi Pudjiastuti soal ekspor benur

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Doan Pardede
Tribunnews/Jeprima
Fadli Zon saat memberikan keterangan pers terkait kedatangannya ke Gedung KPU Pusat, Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2019) lalu. Ini daftar harta dan kekayaan Fadli Zon, punya aset properti di sejumlah daerah, termasuk Balikpapan, segini luasannya 

TRIBUNKALTIM.CO - Edhy Prabowo sudah diingatkan Fadli Zon agar tak apriori dengan saran Susi Pudjiastuti soal ekspor benur.

Politikus Gerindra Fadli Zon akhirnya angkat bicara soal penangkapan Menteri Kelautan Perikanan ( Menteri KKP) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK).

Fadli Zon mengungkapkan pernah meminta Edhy Prabowo memertimbangkan saran Susi Pudjiastuti soal kebijakan ekspor benih lobster.

Meski demikian, Fadli Zon juga menyindir KPK yang tak kunjung bisa menangkap Harun Masiku.

Saat Edhy Prabowo ditangkap oleh KPK, Rabu (25/11/2020), cuitan Fadli Zon sempat menuai sorotan hingga jadi trending topik di Twitter.

Sebagai kolega di Partai Gerindra, Fadli Zon terlihat tidak memposting hal apapun tentang Edhy Prabowo dan kasusnya.

Baca juga: Terjawab, Mengapa Harun Masiku Tak Tertangkap? Febri Diansyah Bocorkan di Sela Kasus Edhy Prabowo

Baca juga: Update Video Asusila Mirip Gisel, Giliran Pemeran Pria akan Dipanggil Polisi, Kian Dekati Ibu Gempi

Baca juga: Lengkap, Hasil Pertemuan Pangdam Jaya & FPI, Mayjen TNI Dudung: Jangan Merasa Paling Benar Sendiri

Baca juga: Fadli Zon Sudah Ingatkan Edhy Prabowo Pertimbangkan Saran Susi Pudjiastuti, Tapi Sindir Harun Masiku

Malah Fadli Zon menuliskan cuitan soal hal-hal yang berkaitan dengan Hari Guru Nasional.

Sontak, warganet mendesak Fadli Zon untuk berkomentar terkait penangkapan sang Menteri KKP, Edhy Prabowo.

Pasalnya, Fadli Zon selama ini sering berkomentar tentang peristiwa-peristiwa besar.

Setelah cukup lama bungkam, akhirnya Fadli Zon pun buka suara.

Hal itu dilakukan setelah Edhy Prabowo ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas kasus dugaan suap ekspor benih lobster.

Dalam konferensi pers yang digelar Rabu (25/11/2020) malam, Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango, menerangkan Edhy Prabowo, Safri, Siswadi, Ainul, Andreau, dan Amiril ditetapkan sebagai tersangka penerima suap.

Sementara Suharjito sebagai tersangka pemberi suap.

Selain Edhy Prabowo, ada 6 orang lainnya yang ikut ditetapkan jadi tersangka.

Diantaranya adalah staf khusus Menteri KKP, Safri; pengurus PT Aero Citra Karo (ACK), Siswadi; staf istri Menteri KKP, Ainul Faqih; Direktur PT Duta Putra Perkasa (DPP), Suharjito; staf khusus menteri sekaligus Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas, Andreau Pribadi Misata; dan Amiril Mukminin.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved