Tunggu Hasil Swab Habib Rizieq, Bima Arya Dapat Surat dari Pimpinan FPI, Isinya Terkait Hasil Swab

Wali Kota Bogor Bima Arya menerima sepucuk surat dari Habib Rizieq Shihab.Bukan hasil lab, surat dari Habib Rizieq Shihab

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab saat menyapa pendukung dan simpatisan saat tiba di sekitar markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa (10/11/2020). Saat tiba, Habib Rizieq menyampaikan orasi di hadapan massa pendukungnya untuk melakukan revolusi akhlak. 

"Rumah sakit kan punya sistem tamu yang datang prosedurnnya bagaimana bisa terjadi diswab tapi tidak diketahui orang.

Saya, pak kapolres, pak dandim ketika masuk saja dicek satu satu, masa tim swab enggak ketahuan masuk kesini, jangan-jangan enggak pakai APD," kata Bima malam tadi saat mendatangi RS Ummi.

"Kalau swab harus jelas lembaganya timnya, kita harus pastikan itu dan pihak rumah sakit tadi siang kami lihat kecolongan itu kami tegur dan kami minta kedepan terbuka bekerjasama kalau enggak bisa kena pasal, enggak ngalangin,

saya minta saya tegur keras koperatif demi semuanya bagi kami penting kesehatan habib penting keseehatan yang bekerja disini juga penting ini warga Bogor dan taat aturan juga penting," katanya.

Bima Arya masih terus mengupayakan untuk mengetahui hasil swab test Habib Rizieq Shihab.

Namun yang didapat Bima Arya bukan hasil swab test, justru surat dari Habib Rizieq Shihab.

"kami sedang menunggu hasil itu tetapi yang kami dapat justru surat yang ditandangangi Habib Rizieq serta beberapa saksi," kata Bima Arya dikutip TribunnewsBogor.com dari TvOne.

Dalam surat tersebut, kata Bima Arya, Habib Rizieq Shihab tak mengizinkan hasil swabnya diumumkan ke publik.

"Yang menyatakan tidak mengizinkan siapapun untuk membuka informasi tentang hasil swab,

jadi yang kami terima bukan hasil lab tapi surat dari Habib Rizieq bahwa Habib Rizieq tidak mengizinkan hasil swabnya dibuka," kata Bima Arya.

Bima Arya mengatakan, hasil medis memang sepenuhnya menjadi hak pasien.

Meski begitu, Bima Arya menekankan yang diperlukan adalah koordinasi.

"Hasil medis sepenuhnya privasi pasien, kami sangat paham etika kedokterannya begitu,

tetap dalam rangka mengatasi Covid ini yang diperlukan adalah kordinasi, apapun hasilnya itu menjadi lanadasan kordinasi,

untuk diumumkan atau tidak itu kewenangan pasien begitu yah, tetapi yang kami minta agar berkordinasia saja," kata Bima Arya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved