Wacana Semenisasi di Wisata Bontang Kuala Tuai Pro dan Kontra, Wakil Rakyat Bontang Usulkan Hal Ini
Wacana semenisasi akses jalan perkampungan atas laut Bontang Kuala menuai pro dan kontra. Ada yang menyambut baik wacana tersebut, banyak yang menolak
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Wacana semenisasi akses jalan perkampungan atas laut Bontang Kuala menuai pro dan kontra. Ada yang menyambut baik wacana tersebut, tak sedikit yang menolak.
Alasannya ciri khas dan identitas kawasan wisata andalan itu bakal bias. Kawasan tersebut lekat dengan jalan bermaterial kayu ulin sejak dulu.
Sensasi melewati jalan ulin baik jalan kali atau berkendara jadi pengalaman unik dan menarik bila berkunjung ke Bontang Kuala.
Baca juga: Akses Jalan Kayu Bontang Kuala Rusak, Warga Minta Perbaikan, Lurah: Kalau Bisa Dibeton Kenapa Tidak?
Baca juga: Gegara Banjir Rob dan Uzur, Jalan Ulin di Bontang Kuala Banyak Bolong Juga Keropos
"Yang tidak kita dapat di tempat lain, kalau lewat sana (Bontang Kuala) pakai motor itu, ya, bunyi suara kayunya itu, mas. Kalau disemen rasanya sama, dong, dengan jalan lainnya," kata Dian, salah satu warga Bontang.
Anggota Komisi III DPRD Bontang, Agus Suhadi merespon pro dan kontra masyarakat terkait wacana semenisasi akses jalan di Bontang Kuala.
Pemerintah harus melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat. Duduk bersama. Berdiskusi tentang wacana pemerintah yang hendak melakukan semenisasi.
Menurutnya, bila dilakukan semenisasi, keunggulannya yakni memudahkan akses dan mobilitas warga, lebih-lebih apabila terjadi insiden yang tak terduga.
Mobil dapat masuk ke kawasan perkampungan atas laut.
“Makanya perlu duduk bersama. Jangan sampai kebaikan pemerintah, malah justru tak sesuai dengan nilai-nilai wisata dan budaya," katanya.
Baca juga: Banjir Rob Datang Tujuh Ruang Kelas di Bontang Kuala Ini Terendam, Minta Perbaikan Bangunan
Baca juga: Wakil Rakyat di Komisi III Sidak ke Bontang Kuala, Cari Solusi Atasi Banjir Rob
“Intinya kan demi kepentingan masyarakat juga,” sambungnya.
Sementara Lurah Bontang Kuala, Roni Apriansyah mengatakan semenisasi tidak jadi persoalan, menurutnya tak lantas ciri khas Bontang Kuala hilang begitu saja.
“Kalau bisa dibeton kenapa tidak? Tidak menghilangkan ciri khas, karena tidak semua jalan akan dibeton, ada juga beberapa titik tetap menggunakan jembatan ulin,” katanya.
(Tribunkaltim.co/Fachri)