Kesan Gubernur Jawa Tengah saat ke Balikpapan,Kaget Diteriaki Warga hingga Namai Anak Ganjar Pranowo
Sekitar pukul 07.15 Wita, Kantor Harian Tribun Kaltim di Gunung Samarinda Baru, Balikpapan kedatangan tamu istimewa, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Sumarsono
Dalam ceritannya, ia memiliki kesan mendalam ketika tiba di pasar yang berada di wilayah Balikpapan Selatan itu.
Pasalnya, ada salah satu masyarakat yang bekerja sebagai pedagang, memanggil Ganjar dan menyapanya.

Usut punya usut, ternyata pedagang itu mengaku, bahwa ia menamai anaknya dengan nama Ganjar Pranowo.
Nama yang sama dengan Gubernur Jawa Tengah itu, terinspirasi ketika si pedagang melihat Ganjar debat Pilkada.
"Saya tanya kenapa dikasih nama Ganjar Pranowo. Ternyata alasannya karena waktu itu dia melihat saya debat," ceritanya.
"Anaknya baru usia dua tahun. Saya pikir lumayan ternyata ada yang kenal saya juga," tutur Ganjar.
Selain itu, ia pun merasa terkejut. Ternyata banyak warga Jawa Tengah yang tinggal di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Hal ini diketahuinya setelah ia berjalan mengunjungi beberapa lokasi, seperti misalnya di Lapangan Merdeka.
"Waktu saya jalan banyak yang teriak 'Pak Ganjar, Pak Ganjar,' wah ternyata orang Jawa Tengah banyak sekali disini," imbuhnya.
Di akhir diskusi, Ganjar mengimbau kepada warga Kalimantan Timur, khususnya warga Jawa Tengah untuk ikut menentukan pilihan dalam pilkada serentak dengan mengikuti Protokol Kesehatan.
Bagi Ganjar, ikut memilih dalam pilkada berarti masyarakat ikut menentukan nasib daerahnya dalam lima tahun ke depan.
Selaku Gubernur Jawa Tengah, Ganjar pun siap selalu bekerja sama dengan pemerintah daerah di Kaltim dan Kaltara di berbagai bidang. Apalagi Kaltim akan menjadi lokasi Ibu Kota Negara, dan Kota Balikpapan sebagai kota penyangga IKN.
“Tentu kami menyambutnya dengan senang hati untuk bisa bekerja sama. Misalnya, Jawa Tengah unggul dengan hasil pertaniannya siap memasuk kebutuhan masyarakat Kaltim. Sebaliknya, kami warga Jawa Tengah tentunya juga membutuhkan hasil sumber daya alam dari Kaltim,” tandasnya. (Mitha)