SKK Migas Kalimantan Sulawesi Sumbang 12 Persen Produksi Migas Nasional 2020

Produksi migas Kalimantan dan Sulawesi menyumbang 12 persen dari produksi migas nasional. Menurut Humas Satuan Kerja Khusus.

Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
HO - PHM
ILUSTRASI Kilang minyak. Produksi migas Kalimantan dan Sulawesi menyumbang 12 persen dari produksi migas nasional. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Produksi migas Kalimantan dan Sulawesi menyumbang 12 persen dari produksi migas nasional.

Menurut Humas Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas Kalimantan Sulawesi (Kalsul) Sebastian Julius, angka tersebut sangat menggembirakan.

Data yang dibeberkannya, produksi minyak dan gas di Kalimantan dan Sulawesi hingga November 2020 mencapai 82.711 barel per hari.

Telah melebihi target yang ditetapkan pemerintah sebesar 78.947 barel minyak per hari.

Baca juga: Inspiring Talk SKK Migas, Pandemi Covid-19 Jadi Momentum Industri Kecil untuk Bangkit Lebih Besar

Baca juga: SKK Migas Rakor Penanganan Covid-19 Bersama Pemkab Kutai Kartanegara dan Balikpapan

Baca juga: Sekda dan Kepala Dinkes Kukar Hadiri Rakor Pandemi Penanganan Covid-19 Gelaran SKK Migas Kalsul

Pun dengan produksi gas yang melampaui target 1.597 million metric standard cubic feet per day (mmscfd/juta meter standar kaki kubik per hari).

"Produksi gas harian Kalimantan dan Sulawesi saat ini adalah 1.702 mmscfd atau 31 persen dari produksi gas nasional," ujarnya, Selasa (1/12/2020).

Dari pencapaian tersebut, disumbang PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) memberikan andil 29.191 barel per hari atau 47 persen untuk minyak. Sedangkan 560 mmscfd atau 48 persen untuk gas.

Sebanyak 53 persen produksi minyak dan 52 produksi produksi gas disumbang oleh Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT).

Disusul Pertamina Hulu Sanga-sanga (PHSS), Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Asset 5, Eni Muara Bakau, Mubadala, Chevron Makassar, Chevron Rapak, Eni East Sepinggan, juga Perusda Benuo Taka dari Penajam Paser Utara.

"Kondisi cadangan yang secara alamiah semakin menurun. Mempertahankan tingkat produksi itu benar-benar perjuangan yang luar biasa," lanjut Sebastian.

Baca juga: Dihadapkan Pandemi, SKK Migas Kalimantan-Sulawesi Optimistis Target Lifting Migas 2020 Tercapai

Ia membeber seperti halnya gas produksi di PHM, yang menurun alamiah 14,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Agar lajunya tertahankan, para kontraktor migas terus melakukan upaya penambahan sumur pengembangan, perawatan sumur-sumur yang sudah ada, mengaktifkan sumur-sumur tua yang diperhitungkan masih potensial, dan terus melakukan eksplorasi.

Baca juga: Inspiring Talk SKK Migas, Pandemi Covid-19 Jadi Momentum Industri Kecil untuk Bangkit Lebih Besar

Pada tahun 2020 ini, ada rencana pengeboran 13 sumur eksplorasi dan berhasil dikerjakan enam sumur.

"Termasuk juga dua operasi seismik sebagai upaya awal untuk memastikan lokasi cadangan hidrokarbon di bawah tanah," pungkas Sebastian.

(Tribunkaltim.co/Heriani)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved