Pilkada Bontang
Pasca Nyaris Bentrok Antar Pendukung, Begini Komitmen 2 Calon Walikota Bontang Jaga Kedamaian Kota
Kedua pasangan calon yang berlaga di Pilkada Bontang berkomitmen menjaga keamanan kota. Baik Basri Rase dan Neni Moerniaeni, keduanya menyayangkan in
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Kedua pasangan calon yang berlaga di Pilkada Bontang berkomitmen menjaga keamanan kota.
Baik Basri Rase dan Neni Moerniaeni, keduanya menyayangkan insiden nyaris bentrok antar pendukung mereka beberapa waktu lalu.
Calon walikota nomor urut 01, Basri Rase menyatakan telah menginstruksikan seluruh relawan dan simpatisannya untuk menahan diri dan tak mudah terprovokasi.
Jangan sampai pesta demokrasi tercoreng akibat tindakan di luar batas hukum yang berlaku.
"Kami tentu berkomitmen betul menjaga keamanan kota Bontang. Pilkada ini pesta demokrasi. Jadi kami tentu sangat menghargai," katanya.
Selayaknya pesta, kata Basri Rase, harus dipakai momentum politik ini sebagai perayaan yang justru harus dinikmati dengan riang gembira.
Kendati demikian, Basri Rase mengakui relawan dan simpatisan militannya tak hanya siap untuk mencoblos gambar dirinya dengan Najirah pada 9 Desember 2020 mendatang.
Namun, mereka punya kesadaran untuk mengawal jalannya tahapan Pilkada yang bersih, jauh dari cara-cara politik yang kotor, baik itu money politics maupun kampanye hitam.
"Yang jadi semangat kita semua tak lain menjaga Pemilu ini bersih, adil dan jujur. Tapi sudah saya perintahkan relawan dan simpatisan untuk tak bertindak di luar hukum," tegasnya.
Sementara calon walikota Pilkada Bontang nomor urut 02, Neni Moerniaeni menyebut keamanan dan kondusivitas bagi masyarakat harus jadi prioritas.
"Bontang harus damai. Mottonya Taman, Tertib, Agamis, Mandiri, Aman dan Nyaman," ujarnya kepada TribunKaltim.co.
Ia mengapresiasi penyelenggara pemilihan yang menggelar Deklarasi Pilkada Damai.
Pertemuan antar paslon, serta tim pemenangan, menurutnya, jadi potret yang menyejukkan.
"Deklarasi menyejukkan, baik paslon dan tim kampanye," ucapnya.
Disinggung soal nyaris bentroknya pendukung antar paslon yang belakangan terjadi, Neni Moerniaeni menyayangkan hal tersebut.
Baginya, tak ada yang mau keributan terjadi.
"Semua orang menyayangkan. Yang nggak normal saja yang nggak menyayangkan," tuturnya.
Sekadar diketahui, Jalan MH Tamrin pada Sabtu (28/11/2020) dini hari mencekam.
Orang-orang berhamburan di jalan yang menghubungkan ke kawasan Tanjung Limau itu.
Baca juga: Jelang Pilkada Serentak, Forkopimda Kukar Gelar Deklarasi Pilkada Damai di Pendopo Bupati
Baca juga: Upaya Wujudkan Pilkada Damai, Pemprov Kaltara Optimalkan Peran Forum Pembauran Kebangsaan
Baca juga: Brimob Polda Kaltim Gelar Patroli dan Sosialisasi Pilkada Damai di Balikpapan
Belakangan diketahui terjadi keributan antara pendukung kedua paslon yang bertarung di Pilkada Bontang 2020.
Aparat TNI-Polri turut berjaga hingga matahari muncul.
Kondisi sempat memanas lantaran adu mulut.
Hampir saja terjadi bentrok fisik dengan skala besar.
Beberapa pendukung ada yang terlihat memegang senjata tajam.
Namun ketegangan itu berhasil diredam aparat keamanan.
Kericuhan pun terhindarkan.
(TribunKaltim.co/Muhammad Fachri)