B30 Tingkatkan 12 Persen Serapan Sawit di Pasar Domestik 2021
Produksi minyak sawit mentah ( CPO ) hingga akhir 2020 diprediksi naik tipis 0,43 persen dari 47,18 juta ton pada 2019 menjadi 47,41 juta ton
Penulis: Heriani AM | Editor: Mathias Masan Ola
"Diperkirakan produksi minyak sawit meningkat sekitar 3,5 persen dan konsumsi industri makanan meningkat sekitar 2,5 persen.
Sementara kinerja ekspor sawit akan sangat bergantung terhadap kondisi ekonomi global, namun diperkirakan akan meningkat hingga 11,5 persen jika kondisi ekonomi mulai berangsur pulih," urainya.
Selanjutnya, Togar menuturkan jika pemerintah memutuskan untuk melanjutkan mandatori B30 di tahun 2021, maka akan ada peningkatan konsumsi sekitar 12 persen dan mendorong harga minyak sawit menjadi 750-850 USD/mt.
Tetapi jika Indonesia kembali kepada B20 maka akan ada penurunan konsumsi sekitar -25 persen, yang diperikaran akan membentuk harga sawit di kisaran 600-700 USD/mt.
Baca juga: Harga Minyak Sawit Mentah Bangkit
Baca juga: Rp 27 Triliun, Setoran Pajak Minyak Sawit Kaltim ke Pusat
Baca juga: Produsen minyak sawit terus berekspansi
Peluang Pasar Afrika
Togar mengungkapkan bahwa Afrika merupakan pangsa pasar yang menarik.
Meskipun tidak signifikan, volume ekspor minyak sawit ke Afrika terus meningkat secara konsisten setiap tahunnya.
Menurutnya, Afrika memiliki potensi pasar yang baik bagi industri sawit Indonesia.
Founder 3XG UK Consulting Ltd Abah Ofan menyetujui hal tersebut. Menurutnya, Afrika merupakan pangsa pasar yang baik bagi industri sawit di Indonesia terutama Kenya dan Tanzania.
"Permintaan pasar akan minyak nabati di Afrika sangatlah tinggi, sehingga minyak sawit memiliki potensi tinggi untuk memenuhi kebutuhan ini," tukasnya.
Dikarenakan strategi pendekatan yang dimiliki oleh Afrika telah bergeser, menggandeng pasar Afrika, Indonesia perlu melakukan pendekatan value chain dan membangun kemitraan melalui pembangunan teknologi.
(Tribunkaltim.co/Heriani)