Ibu Kota Negara
Sambut IKN, Dinas Pariwisata Kabupaten Penajam Paser Utara Terkendala Minimnya Anggaran
Bentangan pantai di kabupaten yang rencananya akan menjadi Ibu Kota Negara ini sangat panjang, namun saat ini belum tergarap secara maksimal.
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM- Pontensi pariwisata di Kabupaten Penajam Paser Paser Utara atau PPU sangat menjanjikan.
Bentangan pantai di kabupaten yang rencananya akan menjadi Ibu Kota Negara ini sangat panjang, namun saat ini belum tergarap secara maksimal.
Hal ini disampaikan salah satu pengurus Satuan Pelajar Mahasiswa PPU, Jaka.
Jaka juga menilai pemerintah belum terlalu fokus dengan potensi pariwisata yang ada.
Baca juga: Anggaran Dinas Pariwisata PPU Hanya Rp 1 Miliar, Disbudpar Tidak Kewalahan Selesaikan Program
Baca juga: 24 Peserta Bersaing Rebut Duta Wisata PPU, Pemenang Diharap Lakukan Ini
"PPU ditunjuk jadi IKN, potensi pariwista atau objek wisata harusnya bisa dimaksimalkan karena kita punya banyak objek wisata yang tinggal dikembangkan," kata Jaka, Minggu (6/12/2020).
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau Disbudpar PPU, Andi Israwati saat dimintai keterangan terkait IKN di PPU mengatakan pihaknya telah memaksimalkan apa yang ada.
"Kita maksimalkan apa yang ada, dan kita sudah menginventarisir beberapa objek wisata yang dapat kita maksimalkan.
Kita juga makaksimalkan objek wisata yang ada dalam zona IKN," kata Andi setelah melakukan kegiatan di Pantai Nipah-nipah PPU.
Saat ditanya mengenai jumlah anggaran yang dialokasi untuk dinas yang dipimpinya, Andi Israwati enggan untuk menjawab hal tersebut.
Baca juga: Ini Dia Pohon Agathis di Sepaku yang Jadi Ikon Wisata PPU, Usianya sudah Ratusan Tahun Lho. . .
Baca juga: Pantai Nipah-nipah Akan Jadi Ikon Wisata PPU
Baca juga: Besok Wana Wisata PPU Dibuka untuk Umum
"Yang jelas kita maksimalkan mana yang diprioritaskan. Kalau untuk anggaran di dinas minim," jawabnya.
Kepala dinas yang dikenal ramah tersebut mengungkapkan bahwa permasalah terkait objek wisata adalah infrastruktur yang masih sangat kurang memadai.
"Akses jalan sangat dibutuhkan di beberapa objek wisata, dan kami juga terus berkoordinasi dengan semua elemen untuk mewujud itu," tutur Andi Israwati.
(TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MS)