Pertamina Hulu Mahakam Libatkan Perempuan Renta di Program Petani Maju 4.0
PT Pertamina Hulu Mahakam memperkenalkan Program Petani Maju 4.0 bagi pemuda di wilayah ring 1 Lapangan SPS di Wilayah Kerja Mahakam.
Penulis: Heriani AM | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - PT Pertamina Hulu Mahakam memperkenalkan Program Petani Maju 4.0 bagi pemuda di wilayah ring 1 Lapangan SPS di Wilayah Kerja Mahakam.
Program yang diluncurkan pada 2018 ini, sudah bergulir dengan baik, dan kini memasuki tahap pengembangan, yakni pemberian pelatihan dan pendampingan kepada kader pemuda dan wanita tani.
Salah satu teknik yang diperkenalkan adalah pertanian permakultur yang ramah lingkungan dan memperhatikan aspek keberlanjutan. Teknik ini menerapkan pemanfaatan bahan dan alat pertanian yang diproduksi mandiri oleh kelompok tani.
Baca juga: Menargetkan Akan Mengebor 79 Sumur Tajak Tahun 2020, Hingga September PHM Sudah Realisasi 63 Sumur
Baca juga: KLHK Apresiasi PHM Merehabilitasi DAS Kendilo Paser, Kembalikan Cadangan Air Pulihkan Ekosistem
Misalnya, pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan yang diolah menjadi pupuk organik dan pupuk cair organik.
Mereka juga dilatih memproduksi media tanam secara mandiri.
PHM juga memperkenalkan aplikasi 'Tanam Digital' untuk pemasaran online dan akses informasi produk pertanian dan peternakan.
Serta penggunaan drone untuk kegiatan patroli hijau, yakni memantau kesuburan dan mengidentifikasi lahan yang rawan terbakar.
Kepala Departemen CSR PHM, Elis Fauziyah menyebut, selain mendaulang kawula muda, program ini juga memanfaatkan perempuan.
"Menjadi program unggulan juga karena perempuan umumnya menjadi salah satu komunitas yang tidak dilibatkan dari sebagian besar program," ujar Elis secara daring, Rabu (9/12/2020).
Baca juga: Kementerian LHK Apresiasi Upaya PHM dalam Merehabilitasi DAS
Baca juga: PHM Dapat Penghargaan dari KPK, Praktik Baik Penerapan Manajemen Anti Suap
Terbentuknya kelompok tani di Kampung Kamal, Kutai Kartanegara, sejauh ini memiliki 50 anggota perempuan. Dimana sejumlah 34 persen merupakan perempuan rentan.
Sebanyak 51 Rumah Pangan Lestari sudah terbentuk, yang di dalamnya berjumlah 138 KK.
Pun dengan peningkatan pendapatan keluarga, melalui penjualan produk organik sebesar 30 persen.
"Ada 9 orang perempuan yang tadinya hanya buruh tani lepas, menjadi terlibat seratus persen di program ini," pungkasnya.
(Tribunkaltim.co/Heriani)