Pencarian Motoris Masih Nihil, Basarnas tak Lakukan Penyelaman, Sisir Hingga ke Pelabuhan Samarinda
Radius pencarian diperluas hingga satu kilometer dari titik korban terakhir terlihat atau Last Known Position (LKP), pada Minggu (13/12/2020) kemarin.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Upaya pencarian motoris speedboat PT Pelindo IV Cabang Samarinda yang mengalami insiden diperairan Sungai Mahakam, tepatnya di kawasan Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, masih nihil.
Radius pencarian diperluas hingga satu kilometer dari titik korban terakhir terlihat atau Last Known Position (LKP), pada Minggu (13/12/2020) kemarin.
Pria 23 tahun ini terjatuh usai speedboat yang dikendarai bersenggolan dengan tongkang yang ditarik oleh kapal Tug Boat (TB) Lintas Samudera 60 yang tidak bermuatan, hingga terbalik dan terbawa derasnya arus.
Baca juga: Hari Kedua, Pencarian Motoris Hilang di Sungai Mahakam Samarinda Diperluas, PT Pelindo IV Ikut Serta
Baca juga: Terdampak Pandemi Covid-19, Pemilik Kapal Wisata Pesut Bentong Harap Trip ke Sungai Mahakam Bertahan
Baca juga: Kisah Motoris Tenggelam di Sungai Mahakam Samarinda, Baru Menikah, Kini Istrinya Sedang Hamil
Titik terjatuh korban yang tepat ditengah arus sungai, membuat unit Siaga SAR Basarnas Samarinda tidak melakukan penyelaman.
Faktor keselamatan, visibility (jarak pandang), arus dan kepadatan jalur kapal yang melintas di perairan Sungai Mahakam jadi pertimbangan, agar tidak berisiko besar pada tim penyelamat.
"Untuk hari ini kita tidak ada penyelaman, terkait memang titik jatuhnya korban ditengah (Sungai). Memang faktor-faktor keselamatan," sebut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Melkianus Kotta melalui Koordinator Unit Siaga SAR Basarnas Samarinda Riqi Effendi, Senin (14/12/2020) usai melakukan penyisiran.
Tim Sar Gabungan dari Basarnas Samarinda, pihak terkait dan Relawan yang sejak pagi melakukan penyisiran belum mendapati jasad pria malang tersebut.
Riqi Effendi juga menjelaskan, sedari pagi tim melakukan penyisiran hingga ke area perairan Pelabuhan Samarinda hingga kembali ke titik korban tenggelam.
"Jadi kita melakukan penyisiran, dari pagi. Ada kita bagi tim, dari tim pemantauan yang berada di dermaga Sungai Kunjang kita kerahkan menyisir. Pagi tadi, menyisir dari Pelabuhan samarinda, jembatan mahakam sampai di titik jatuhnya korban," jelasnya.
Selain itu, Riqi Effendi menyampaikan bahwa pihaknya juga melakukan koordinasi pada kapal-kapal yang melintas dan tim yang tengah melakukan penyisiran, agar segera memberi informasi ketika melihat jasad korban di perairan.
"Untuk aksi yang lain, kita infokan kekapal yang melintas dari radio bahwa sedang ada pencarian, laka air. Jika ada yang menemukan atau melihat jasad korban segera menginformasikan," sebutnya.
Baca juga: Kisah Motoris Tenggelam di Sungai Mahakam Samarinda, Baru Menikah, Kini Istrinya Sedang Hamil
Baca juga: Kecelakaan di Sungai Mahakam Samarinda, Basarnas Buat Posko di Sekitar Lokasi Tenggelamnya Motoris
Baca juga: Kecelakaan Speedboat vs Ponton di Sungai Mahakam Samarinda, Satu Motoris Hilang, Mesin Sempat Mati
Dari pemantauan sungai dan histori (riwayat) pencarian, Riqi Effendi menyebut bahwa radius pencarian yang diperluas lantaran arus tengah sungai dipengaruhi oleh propller (baling-baling) kapal yang melintas, belum lagi di kawasan Teluk Lerong adalah kawasan perputaran arus Mahakam.
"Dilihat dari historis kejadian sebelumnya, biasa penemuan di kawasan perairan Teluk Lerong, tepat di tikungan sungai. Disitu, ada putaran air. Tapi kita tidak tahu lagi obstacle (ritangan) yang ada di sungai," pungkasnya.
Dengan demikian, pencarian pun akan dilanjutkan pada besok hari.
(Tribunkaltim.co/ Mohammad Fairoussaniy)